Kera putih Gunung Agung ternyata milik Asram yang dievakuasi
Merdeka.com - Seekor Wenara Petak (kera putih) disebut turun gunung dari Gunung Agung yang tengah dalam status awas. Turun gunungnya kera putih tersebut awalnya dianggap sebagai pertanda bahwa Gunung Agung segera meletus.
Namun ternyata, kera putih itu merupakan peliharaan milik Asram Ratu Bagus yang ingin dievakuasi untuk penanganan selanjutnya di Bali RUSS (Rumah Singgah Satwa).
"Monyet putih itu milik kami. Kami evakuasi dari Asram bukan turun dari gunung. Ada kesalahan informasi dalam hal ini. Sekarang pihak Bali RUSS dapat kepercayaan untuk merawat dengan baik monyet putih tersebut," kata Ibu Tio selaku Founder sekaligus pemilik Bali RUSS saat dihubungi, Sabtu (30/9).
Ditegaskan dia, bahwa kera putih itu memang benar adanya. Namun ditekankan olehnya bahwa kera putih yang selama ini peliharaan Asram tersebut dalam penanganan dan perawatan di Bali RUSS.
Di sisi lain, pihak JAAN (Jakarta Animal Aid Network) yang datang khusus ke Bali, mengakui berhasil menyelamatkan seekor kera di areal gunung Agung pasca ditetapkannya status awas.
Amank salah seorang staff JAAN memastikan kera yang didapatnya itu dalam kondisi sudah 'dikarantinakan'. Dipastikan dia, kera yang didapatnya adalah kera biasa penghuni satwa gunung agung.
"Kera biasa. kita akan tes medis sekalian lengkap dengan tes darah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kera putih tersebut dianggap turun dari Gunung Agung. Turun gunungnya sang kera dianggap sebagai pertanda bahwa Gunung Agung bakal segera meletus. Hal itu banyak dituturkan oleh para tetua di Karangasem, Bali. Salah satunya, Made Nyadeg (92) meyakini seperti saat tahun 1963 di mana saat itu kera putih memunculkan diri dan kemudian hanya dalam hitungan hampir sehari gunung langsung meletus.
"Tandanya sang wenara petak tedun (kera putih turun). Itu berarti mau meletus. Dulu begitu wenara petak terlihat, saat itu pagi dan malam dini hari langsung meletus," kenangnya di pengungsian Gunung Agung di Denpasar, Jumat (29/9).
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Teramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaLetusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
Baca SelengkapnyaBerlokasi di ujung barat Indonesia, pemandangan yang tersaji di gunung ini tidak kalah indah dari gunung-gunung lainnya.
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca Selengkapnya