Kenali Gejala Gangguan Ginjal Akut Misterius Dialami 131 Anak di Indonesia
Merdeka.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau masyarakat mewaspadai gejala gangguan ginjal akut misterius yang terjadi pada anak. Saat ini, IDAI mencatat ada 131 anak di Indonesia terkena penyakit tersebut.
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengatakan, gejala spesifik gangguan ginjal akut misterius yakni penurunan volume urine atau air seni.
"Kami ingin menyampaikan kewaspadaan, adalah bahwa kalau ada penurunan jumlah volume buang air kecil pada anak-anak maka itu harus segera diperiksakan ke rumah sakit," kata Eka dikutip Kamis (13/10).
Gejala lainnya yakni batuk-pilek, diare, muntah, dan demam. Menurut Eka, pasien yang terkena gangguan ginjal akut misterius mengalami gejala batuk-pilek, diare, muntah, dan demam hanya beberapa hari.
Setelah itu, pasien tidak memproduksi urine atau hanya sedikit urine dalam 3 sampai 5 hari. Eka mengatakan, umumnya gangguan ginjal terjadi disebabkan kehilangan cairan berlebihan.
Penanganan Pasien Gangguan Ginjal Akut Misterius
Dalam kondisi tersebut, biasanya pertolongan pertama dilakukan dengan pemberian cairan secepatnya. Namun kondisi itu berbeda pada gangguan ginjal akut misterius.
"Pada acute kidney injury (AKI) progresif atipikal berbeda kondisinya, kami tidak melihat ada kehilangan cairan yang berlebihan. Maka tidak disarankan untuk memberikan cairan yang berlebihan, tetapi disarankan untuk segera ke rumah sakit untuk diberikan terapi obat, dipantau, kemudian bila tidak berhasil maka kami akan melakukan cuci darah," kata Eka.
Eka menjelaskan, dokter anak melakukan berbagai intervensi seperti terapi obat atau cairan agar urine kembali diproduksi pada beberapa kasus pasien. "Untuk pasien yang seperti ini, artinya kami hanya memberikan pengobatan konservatif tanpa terapi cuci darah," tambah dia.
Namun untuk pasien yang tetap tidak memproduksi urine setelah diberikan obat, maka tindakan cuci darah diperlukan seperti hemodialisis, dialisis peritoneal (cuci darah lewat perut), ataupun metode lain yang lebih canggih dan kontinu. Selain itu, dokter juga melakukan transfusi tukar (plasma exchange).
Diduga Terkait Obat Mengandung Etilen Glikol
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat 131 kasus gangguan ginjal akut misterius yang tidak diketahui penyebabnya (unknown origin) dilaporkan di 14 provinsi di Indonesia. Data ini tercatat sejak Januari hingga Oktober 2022.
Keempat belas provinsi yang telah melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kementerian Kesehatan sudah membentuk tim penyelidikan dan penanganan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak ini. Tim terdiri dari dokter IDAI dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Selain membentuk tim, Kementerian Kesehatan juga berdiskusi dengan tim dari Gambia, negara di Afrika Barat. Gambia juga mencatat kasus serupa.
"Hasil diskusi dengan tim dari Gambia yang mempunyai kasus serupa tentang dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, Kamis (13/10).
Menurut Syahril, dugaan ini perlu diteliti lebih lanjut. Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes, tidak ditemukan bakteri atau virus yang spesifik pada anak yang terkena gangguan ginjal akut misterius.
"Kemenkes saat ini sedang koordinasi dengan expert dari WHO yang mengadakan investigasi kasus di Gambia untuk mengetahui hasil investigasinya," ujarnya.
Kemenkes, lanjut Syahril, sudah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes nomor HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal. Keputusan ini diharapkan dapat menangani kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inkontinensia urine atau kebocoran urine adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat mengendalikan buang air kecil.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaMengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab gagal ginjal di usia muda yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaUsus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.
Baca SelengkapnyaGlomerulus merupakan bagian dari ginjal yang terdiri dari jaringan kapiler.
Baca SelengkapnyaNyamuk tidak hanya mengganggu dengan gigitannya yang gatal, tetapi juga dapat menjadi pembawa penyakit berbahaya seperti demam berdarah.
Baca Selengkapnya