Kemensos Salurkan Bansos untuk Warga Terdampak Covid-19 di Bantaran Rel
Merdeka.com - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan bantuan sosial berupa 250 paket sembako kepada warga miskin atau kurang mampu serta terdampak Covid-19 yang bermukim di bantaran rel kereta api di kawasan Kramat Soka, Jakarta Pusat.
"Bantuan sembako kali ini ada yang berbeda yaitu menyasar warga yang tidak ber-KTP," kata Kepala Biro Perencanaan Kemensos RI Adhy Karyono melalui keterangan tertulis yang diterima dilansir Antara, Selasa (11/8).
Kemensos, kata dia, terus berupaya memastikan semua warga yang terdampak Covid-19 mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah sebagai jaring pengaman sosial. Dia mengatakan program bantuan sembako di Jabotabek sebetulnya mensyaratkan alamat domisili harus sesuai dengan yang tertera di KTP berdasarkan usulan pemerintah daerah.
Ke depan, lanjut Adhy, para penerima bantuan bisa melakukan registrasi kependudukan sehingga memiliki KTP daerah setempat dan bisa terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sehingga otomatis mendapatkan berbagai bantuan dari pemerintah.
"Ini merupakan tahap awal dan selanjutnya akan kami tindak lanjuti melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial bagaimana selanjutnya bersama Pemda DKI Jakarta mengatasi persoalan Homeless ini," ujar dia.
Sementara itu, seorang penerima bantuan Herlina mengatakan dalam dua hari penghasilannya dari menjual plastik bekas hanya Rp30 ribu. "Jadi, sehari paling ada uang Rp15 ribu, dan itu langsung habis buat beli makan," ujarnya.
Pembagian sembako tersebut bekerja sama dengan Yayasan Interkultur yang dipimpin oleh Ronny Poluan yang selama ini melaksanakan kegiatan sosial untuk masyarakat miskin dan rentan di daerah kumuh terutama tuna wisma dengan salah satu programnya Jakarta Hiidden Tour.
Ketua Yayasan Interkultur Ronny Poluan pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih karena telah mendapatkan bantuan sembako dari Kemensos.
"Saya berterima kasih kepada Kemensos yang hadir dan saya senang sekali masyarakat bisa berinteraksi langsung dengan pejabat secara terbuka," kata Ronny.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelumnya Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpandangan pembagian bansos oleh pemerintah sangat rentan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud membantah untuk mengusulkan agar penyaluran bantuan sosial (bansos) ditunda.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaMega pun meminta agar masyarakat tidak tertipu dengan bansos yang diberikan oleh pemerintah.
Baca Selengkapnya