Kemenko PMK Ingatkan Masih Perlunya Prokes Usai Muncul Covid-19 Varian Arcturus
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan kemunculan varian baru Covid-19 Arcturus mengingatkan masih perlunya penerapan protokol kesehatan.
"Kemenko PMK mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan untuk menghadapi kemungkinan masuknya varian terbaru Covid-19 ini," kata Asisten Deputi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Nia Reviani di Jakarta, Jumat (31/3).
Nia Reviani menjelaskan, penerapan disiplin protokol kesehatan meliputi penggunaan masker dengan benar dan sesuai standar kesehatan, serta mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan cairan pembersih tangan, setelah bersentuhan dengan benda yang disentuh banyak orang.
Selain itu, bagi mereka yang merasa sakit atau memiliki gejala Covid-19 untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat dan dianjurkan untuk mengurangi mobilitas di luar rumah.
Dengan adanya peran aktif masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, kata dia, maka diharapkan dapat mencegah risiko penularan Covid-19.
"Dengan menerapkan prokes juga setiap individu dapat melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat," kata dia.
Kemenko PMK, kata dia, terus mendorong peningkatan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk memberikan perlindungan dari Covid-19 dan penyakit lain seperti ISPA hingga TBC.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI terus meningkatkan kewaspadaan di seluruh pintu masuk negara untuk mengantisipasi importasi varian baru Covid-19 Arcturus.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan Arcturus merupakan subvarian baru Omicron XBB 1.16 yang kali pertama diidentifikasi dari dua sampel pada Januari 2023, 59 sampel pada Februari 2023, dan 15 sampel varian ditemukan pada bulan Maret 2023 di India.
Sejumlah gejala yang timbul dari varian Arcturus di antaranya demam dan menggigil, batuk, hidung tersumbat dan pilek, sakit kepala, nyeri otot, dan sakit tenggorokan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaViral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnya