Kemenkes: Novel Corona Virus di China Adalah Tipe Virus Mutasi
Merdeka.com - Dirjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Kemenkes dokter Anung Sugihantono mengatakan, virus corona sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak lama. Namun virus korona tersebut berbeda jenisnya dengan yang mewabah di Wuhan, China.
"Kalau ditanya ada tidak virus koronanya? Ya ada wong sekarang yang kena unggas flu burung itu juga korona. Tapi yang sekarang kita ributkan adalah 2019 Novel Corona Virus itu adalah bagian dari Beta Korona Virus yang mengalami mutasi," kata Anung saat diskusi di FMB9 gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (30/1).
Anung melanjutkan, Beta Korona Virus adalah tipe berbeda dari korona lain yang telah diketahui sebelumnya di dunia medis. Menurut dia, ada empat tipe virus korona yakni tipe alpha, beta, delta, gama.
"Kita ngomong Beta Korona virus, kemudian Novel Korona Virus itu beda lagi, seperti teman-teman kalau batuk pilek bisa karena bakteri atau alergi atau karena virus, begitu," ujar Anung.
Oleh karena itu, Anung berharap masyarakat Indonesia tetap selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Sebab, bila sistem kekebalan tubuhnya baik maka hal itu menjadi penangkal virus menyerang.
"Saya ulang pernyataan pak menteri kesehatan, virus itu bisa sembuh sendiri apalagi daya tahan tubuh kita cukup jadi bagaimana kitanya untuk meningkat ketahanan daya tubuh kita," kata Anung.
China Klaim Sudah Sembuhkan 51 Pasien Virus Corona
Dia pun membenarkan pemberitaan 51 pasien terjangkit virus corona di China telah sembuh. Menurut dia, temuan tersebut sudah masuk kantong World Health Organization (WHO) untuk didalami lebih lanjut.
"Ya 51 orang dikabarkan itu sudah dilaporkan ke WHO dan kita sedang mengikuti sembuhnya kenapa," kata Anung.
Anung meminta setiap pihak jangan langsung terburu menyimpulkan. Tatkala, penyembuhan terhadap suatu penyakit memiliki versi berbeda.
"Jadi sembuhnya apakah yang dikelola gejala-gejalanya? Karena batuk pilek juga bisa dikelola dengan gejala. Tapi tidak untuk membunuh virus," tegas dia.
Namun demikian, Anung menyambut baik berita positif tersebut. Hal itu menjadi penguatan bagi dunia medis dalam melawan wabah virus korona.
"Jadi kalau dinyatakan sembuh, China belum sepenuhnya. Soal itu makanya kemarin WHO bertemu dengan presiden China untuk meminta keterbukaan yang lebih untuk informasi itu," tandasnya.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui
virus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaCiri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya
Pemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaApa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?
Istilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya