Keluarga Curiga Kades di Sibolangit Dibunuh, Polisi Masih Duga Bunuh Diri
Merdeka.com - Meninggalnya Reli Kemit (57), Kepala Desa Tengkuhen, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumut, Minggu (10/11), masih mengundang tanda tanya. Keluarganya membuat laporan ke polisi karena menduga dia merupakan korban pembunuhan, namun polisi belum menemukan indikasi itu.
"Keluarga sudah membuat laporan ke polisi karena menduga korban dibunuh. Tapi setelah kita lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) sebanyak tiga kali, sampai saat ini belum kita temukan adanya unsur-unsur dugaan pembunuhan," kata Kapolsek Delitua, AKP Dolly N Nainggolan, Senin (11/11).
Dia memaparkan, pihaknya telah memeriksa setiap sudut TKP, seperti ventilasi, loteng, pagar, hingga CCTV di depan rumah. Namun belum didapati tanda-tanda kedatangan orang lain ke rumah itu.
Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan terkait kejadian ini. "Untuk saksi sudah empat orang kita periksa yaitu Pak pendeta atas nama Gayus, istri pendeta, pembantu pendeta dan kepala dusun setempat," jelas Dolly.
Penyidik juga masih menunggu hasil autopsi. Hal itu diharapkan dapat memperjelas penyebab kematian Reli.
Seperti diberitakan, Reli ditemukan tewas bersimbah darah di kamar mandi rumah Blok E15 Kompleks Taman Permata Surya, Jalan Eka Surya, Dusun 8, Desa Kedai Durian, Delitua. Rumah itu milik pendeta bernama Gayus Bangun. Di tubuhnya didapati sekurangnya 5 luka bekas tikaman. Pisau bahkan menancap di dada kirinya.
Sejauh ini polisi menduga Reli bunuh diri karena masalah rumah tangga. Dugaan dikuatkan keterangan saksi-saksi bahwa korban memang tengah mendapatkan tekanan kejiwaan. Pria ini disebut tengah menghadapi proses perceraian dengan istrinya. Tekanan itu pula yang membuatnya sementara tinggal di rumah pendetanya, Gayus Bangun.
Namun, keluarga tetap curiga Reli dibunuh. Mereka melaporkan kejadian itu ke polisi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaFF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnya