Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekurangan Murid, Sejumlah Guru di Tasikmalaya Terancam Tak Dapat Tunjangan Profesi

Kekurangan Murid, Sejumlah Guru di Tasikmalaya Terancam Tak Dapat Tunjangan Profesi Ilustrasi sekolah. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah guru yang mengajar di SMPN 18 Kota Tasikmalaya terancam tidak akan mendapatkan tunjangan profesi guru karena target siswa baru yang mendaftar tidak sesuai. SMPN 18 Kota Tasikmalaya sendiri menargetkan 380 siswa baru atau untuk 11 rombongan belajar, namun hanya bisa mendapatkan 189 saja sehingga hanya terisi 6 kelas saja.

Kepala SMPN 18 Kota Tasikmalaya, Jenal Mutakin mengatakan, jumlah siswa baru yang masuk tidak sebanding dengan siswa yang lulus di tahun 2019 ini.

"Kemarin ada 256 siswa yang lulus sehingga target minimal kami sama dengan yang lulus. Tapi ternyata yang masuk 189 siswa saja. Hanya untuk enam kelas," ujarnya, Senin (15/7).

Dengan jumlah siswa baru yang 189 orang, menurutnya, akan berdampak pada tidak terpenuhinya jam mengajar wajib para guru yang seharusnya 24 jam mata pelajaran linear. Di sekolahnya sendiri, paling tidak delapan orang guru yang berpotensi tidak memenuhi hal tersebut.

Beberapa guru lainnya, kata Jenal, bisa diselamatkan dengan adanya kebijakan pemerintah tentang ekuivalensi.

"Artinya para guru bisa memenuhi kewajibannya dengan merangkap jabatan juga seperti menjadi wakil kepala sekolah, guru piket, wali kelas, petugas perpustakaan, atau mengajar ekstrakulikuler," ungkapnya.

Ia menyebut, sekolahnya akan terus mengoptimalkan sistem ekuivalebsi tersebut agar kekurangan jam mengajar para guru bisa terpenuhi. Walau begitu, tetap saja masih ada empat guru yang tidak bisa memenuhi kewajibannya sehingga tidak akan mendapatkan tunjangan profesi guru.

Jika hal tersebut dibiarkan, menurutnya akan menjadi masalah bagi para guru tersebut. Namun ia mengaku akan berkomunikasi dengan sekolah lain agar kekurangan jam itu bisa terpenuhi.

"Ini juga merupakan masukan untuk pemerintah untuk pemetaan guru," katanya.

Sementara itu Kepala SMPN 11 Kota Tasikmalaya, Eem Sulaeman menyebut bahwa penurunan jumlah peserta didik baru juga terjadi di sekolahnya.

"Dari target awal untuk 11 kelas hanya 10 yang terisi. Padahal tahun ini ada 321 siswa yang lulus namun hanya menerima 290 siswa baru," ungkapnya.

Jumlah siswa baru yang masuk di tahun ini, menurut Eem ada dibawah rata-rata tahunan yang biasanya diatas 300 siswa baru. Namun ia memastikan meski jumlah siswa yang baru tidak sebanyak sebelumnya, hal tersebut tidak menjadikan jam mengajar para guru tidak terpenuhi.

Salah seorang guru yang terdampak kekurangan siswa, Min Kusmini guru IPS SMPN 18 Kota Tasikmalaya mengaku tak tahu cara apa lagi yang harus ditempuh untuk bisa memenuhi jumlah jam mengajar wajib. Ia menyebut bahwa para guru diwajibkan mengajar 24 jam pelajaran selama sepekan secara linear.

"Saya khawatir (tidak mendapatkan tunjangan profesi guru). Kalau bisa ya yang penting mengajar 24 jam, jangan harus linear. Kalau harus mencari sekolah lain akan sulit karena kondisinya sama. Saya berharap pemerintah menghapus kebijakan yang mengharuskan guru mengajar secara linear. Pemerintah harus lihat di lapangan lah, jangan hanya buat kebijakan," jelasnya.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya sendiri, jumlah lulusan sekolah dasar pada tahun ajaran 2018-2019 di Kota Tasikmalaya berjumlah 12.473 siswa. Jumlah tersebut sendiri berbeda dengan daya tampung SMP yang mencapai 16.954 kursi.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.

Baca Selengkapnya
Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.

Baca Selengkapnya
Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya
Istrinya Meninggal Sebelum Dikukuhkan, Ini Momen Haru Pengukuhan Guru Besar Pasangan Suami Istri di UMM

Istrinya Meninggal Sebelum Dikukuhkan, Ini Momen Haru Pengukuhan Guru Besar Pasangan Suami Istri di UMM

Istrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.

Baca Selengkapnya
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun

Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun

Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.

Baca Selengkapnya
Resmi Diumumkan, Begini Cara Cek Kelulusan PPPK Guru 2023

Resmi Diumumkan, Begini Cara Cek Kelulusan PPPK Guru 2023

Adapun pelamar yang bisa mengecek kelulusan PPPK Guru ini adalah mereka yang telah melewati berbagai tahapan ujian CASN.

Baca Selengkapnya
Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga

Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga

Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.

Baca Selengkapnya
Perhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya

Perhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya

Perhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.

Baca Selengkapnya