Kekerasan terhadap jurnalis meningkat tajam di 2017
Merdeka.com - Kekerasan kepada jurnalis hingga saat ini masih menjadi masalah yang penting dan patut untuk diatasi. Menurut Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Suwarjono, kekerasan terhadap jurnalis di tahun 2016-2017 ini meningkat tajam.
"Kasus kekerasan terhadap jurnalis meningkat tajam. Pada 2016 kenaikannya hampir 100 persen," kata Suwarjono dalam sebuah sesi diskusi Hari Kebebasan Pers Sedunia, di Jakarta Convention Center, Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (3/5).
Fakta terbaru berdasarkan data yang dihimpun AJI, sejak Mei 2016 hingga April 2017, telah terjadi 72 kasus kekerasan terhadap jurnalis. Suwarjono juga sempat memaparkan di tahun 2014 tercatat ada 42 kasus kekerasan. Pada 2015, jumlahnya meningkat menjadi 44 kasus. Kemudian persentase kasus kekerasan naik hampir 100 persen pada 2016 yakni 78 kasus.
Menurutnya beberapa kasus kekerasan itu dilakukan oleh oknum tidak hanya oleh warga, tetapi juga pejabat seperti kader partai dan pihak kepolisian. "Sejumlah kekerasan dilakukan oleh warga, lalu kader partai atau anggota parlemen, Satpol PP, dan aparatur pemda, bahkan advokat dan hakim pun turut menjadi pelaku kekerasan terhadap jurnalis," ungkapnya.
Dia juga melihat kepolisan belum cukup masif dalam menangani kasus kekerasan terhadap jurnalis. "Coba tunjukkan satu saja kasus pelaporan wartawan yang diproses hingga pengadilan tidak ada. Karena UU Pers sudah cukup kuat tapi pelaku lapangannya tidak jalan," ucapnya. "
Oleh karena itu, Suwarjono berharap agar polisi bisa lebih serius dalam menyelesaikan setia kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia. "Jadi sebenarnya kami menyindir polisi agar lebih serius memperhatikan setiap pelaporan yang didalami teman-teman jurnalis," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perpres Publisher Rights Diteken Presiden, ini Langkah Menkominfo
Perpres “Publisher Rights” menitikberatkan pada upaya mewujudkan jurnalisme berkualitas.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaBencana dan Berkah Jurnalis Perempuan
Menjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain
Jokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaMedia Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan
Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaAVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca SelengkapnyaGanjar Dengar Perguruan Tinggi Diintervensi karena Kritik Jokowi: Pemerintah Tak Perlu Ketakutan
Ganjar Dengar Perguruan Tinggi Diintervensi karena Kritik Jokowi: Pemerintah Tak Perlu Ketakutan
Baca Selengkapnya