Kedua putri Margriet akui ibunya sering marah-marah

Merdeka.com - Kedua putri Margriet, Ivvone dan Christine yakin ibunya bukan orang yang membunuh Engeline. Mereka mengatakan, jika Margriet sangat menyayangi Engeline layaknya anak kandung sendiri.

"Soal apa yang dikatakan ibu saya membunuh, itu tidak benar. Saya tidak tau siapa pelakunya, tetapi saya sangat yakin ibu saya tidak melakukannya," ungkap Ivvone, di PN Denpasar, Selasa (22/12).

Mereka juga membantah jika Margriet melakukan penganiayaan terhadap adik angkatnya itu. Menurutnya, luka-luka yang terdapat di tubuh Engeline bukan perbuatan Margriet.

"Saya yakin dan tahu betul sifat ibu saya. Saya tidak pernah percaya itu perbuatan dari ibu saya," ungkap Ivvone.

Ivvone menuturkan, meskipun Margriet sering marah tapi kemarahannya itu tidak berlangsung lama.

"Mami memang sering marah, tetapi itu biasa. Besok sudah lain lagi, hari ini marah-marah dan sebentar saja sudah kembali baikan dan melupakan semuanya," katanya.

Christine juga mengiyakan, jika Margriet bukan tipe ibu yang kasar. Bahkan menurutnya, anak-anaknya selalu diajarkan untuk mandiri ketika di rumah.

"Mami (Margriet) tidak pernah berbuat kasar. Sejak kecil kami diajarkan untuk Mandiri, walau ada pembantu tetap kami untuk harus bersih-bersih rumah," kata Christine.

Bahkan, tambah Ivvone, dia bersama Margriet sempat belanja untuk merayakan hari ulang tahun Engeline yang jatuh pada 19 Mei 2015. Akan tetapi rencana itu gagal karena ternyata Engeline dikabarkan hilang pada tanggal 16 Mei 2015.

"Jadi sepekan sebelum dikabarkannya adik saya hilang, kami (Ivone-Margriet) sempat belanja untuk beli keperluan ulang tahun Engeline," katanya.