Keberanian Santriwati di Kebumen rayakan Hari Santri bermain bola api
Merdeka.com - Bermain sepak bola api menjadi cara santriwati di Ponpes Al Hasani Desa Jatimulyo Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen merayakan peringatan Hari Santri Nasional, Sabtu (20/10) malam. Pertandingan tersebut digelar di halaman Masjid Al Hasani selepas para santriwati beribadah salat isya.
Tanpa menggunakan alas kaki, para Santriwati berebut bola yang terbuat dari buah kelapa. Sebelumnya kelapa tersebut telah direndam dengan minyak tanah. Saat disulut, bola api saling direbut, diumpan dari satu kaki ke kaki lain, digiring oleh para pemain dan saling berlomba mencetak gol.
"Mungkin ini adalah pertandingan sepak bola api wanita pertama di Indonesia. Para pemainnya adalah santriwati Ponpes Al Hasani. Pertandingan ini untuk menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional," jelas Gus Asyhari Muhammad Al Hasani, Ketua Pagar Nusa Kebumen yang saat itu didampingi Gus Fachrudin Achmad Nawawi selaku pengasuh Ponpes Al Hasani.
Sebelum pertandingan dimulai, para santriwati didoakan terlebih dahulu oleh Gus Asyhari atau yang akrab dipanggil Gus Hari. "Kita berdoa kepada Allah, supaya acara ini berjalan lancar. Para santriwati sebelumnya juga telah diberikan pembekalan latihan Kanuragan Pagar Nusa selama tiga hari," imbuhnya.
Lanjut Gus Hari, total tim yang bertanding pada Sabtu (20/10) malam itu ada 8 tim. Masing-masing tim terdiri dari 9 pemain.
Di hari Santri Nasional, Gus Hari berharap para santri di Kabupaten Kebumen menjadi santri yang modern, militan bisa menjaga NKRI.
Salah satu pemain Sepakbola Api, Sari (17) awalnya takut melihat bola api. Namun setelah pertandingan berjalan, rasa takut itu hilang dengan sendirinya.
"Sebelum bertanding kan kita sudah berdoa. Awalnya sih takut, tapi setelah berjalan ke sini, nggak takut lagi," kata Sari.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Santri Bakar Ponpes di Siak karena Sakit Hati Karena Sering Dibully Ditangkap, Bersikukuh Tak Melakukan
serangkaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku, saksi dan ahli, E merupakan pelaku tunggal melakukan perbuatan itu.
Baca SelengkapnyaKasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan
Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaMenjelajahi Zaman Es di Dataran Tinggi Magetan, Bermain Hujan Salju hingga Kenalan dengan Hewan Purba
Pada momen libur Natal dan Tahun Baru, setiap hari sekitar 3.000 pengunjung asyik bermain hujan salju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?
Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.
Baca SelengkapnyaKapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan
Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.
Baca SelengkapnyaKebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia
Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaTak Bisa Ikut Buka Puasa Bersama karena Bekerja, Aksi Manis Para Sahabat Hampiri Temannya yang Bekerja Ini Bikin Haru
Ana dan teman-teman lain berinisiatif untuk mengunjungi satu sahabat yang berhalangan hadir.
Baca SelengkapnyaKementan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten
Kementan terus menggalakkan program bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan.
Baca SelengkapnyaSemarak Ramadhan di Desa Karangtalun Imogiri Bantul, Wujud Sinergi antara BUMDes dengan BRI
Terselenggaranya Pasar Ramadan diharapkan bisa menjadi titik awal kerja sama antara BUMDes Karangtalun dengan BRI demi mewujudkan Desa BRILian
Baca Selengkapnya