Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kebakaran hutan di Sumatera, titik api terus bertambah

Kebakaran hutan di Sumatera, titik api terus bertambah Kebakaran Hutan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah di Riau kembali mempengaruhi kemunculan hotspot atau titik panas. Bahkan sejak tiga hari terakhir, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru mencatat, ada ratusan lebih titik panas yang mengelilingi Riau.

Menurut Analisis BMKG Pekanbaru, Warih Budi Lestari, dari hasil monitoring satelit NOAA, ada 148 titik panas yang menyebar di hampir seluruh Riau, Selasa (18/6). Total tersebut merupakan jumlah titik panas terbanyak dari 187 titik panas yang terdapat di Sumatera.

"Hotspot di Riau jumlahnya bertambah banyak, dari 187 hotspot di Sumatera, 148 titik berada di Riau. Sisanya Sumbar 5 titik, Jambi 26 titik, Sumsel 1 titik, Bengkulu dan Lampung masing-masing 1 titik,"ujarnya.

Selain terbanyak di Sumatera, Warih mengaku, total 148 titik panas tersebut juga merupakan yang terbanyak dibandingkan hari-hari sebelumnya. Di mana pada Senin (17/6) lalu, hanya ada 106 titik panas di Riau, sedangkan Minggu (16/6) jumlahnya mencapai 115 titik.

Masih menurut Warih, peluang hujan di wilayah Riau pun menjadi nihil, dikarenakan hotspot meningkat tajam. "Cuaca di Riau umumnya cerah hingga berawan, belum ada peluang hujan,"pungkasnya.

Selain itu, sambung Warih, juga akibat faktor adanya badai tropis LEEPI yang berada di sebelah timur Philipina sehingga menyebabkan masa udara di Riau tertarik ke pusat badai tropis serta membuat pembentukan awan hujan di Riau menjadi terganggu.

Disinggung mengenai suhu udara, warih menuturkan, kategori suhu di Riau pun masih tergolong panas. Mencapai 35,2 derajat celcius.

"Suhu tertinggi hari ini, mencapai 35,2 derajat celcius. Sehari sebelumnya hampir sama antara 34-35 derajat celcius,"bebernya.

Terkait adanya badai Tropis LEEPI di timur Philipina, Warih mengaku keberadaan badai tropis itu diperkirakan masih tetap ada sampai dua hari ke depan.

"Hingga dua hari ke depan nanti, peluang hujan tetap masih sangat minim,"cetusnya.

Warih mengatakan, dengan keadaan cuaca yang sangat panas dan kering saat ini, sangat mudah menjalar, terutama di daerah yang memiliki banyak hotspot. Jika tak dicegah, maka akan sulit untuk memadamkannya. Apalagi hujan juga masih nihil.

"Hal itulah yang selalu menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Mesti ada pencegahan dari pihak terkait," singkatnya.

Sementara, untuk visibility atau jarak pandang, terhitung Selasa (18/6) pukul 07.00 WIB pagi, jarak pandang di Pekanbaru masih normal dan mencapai 10 km.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Bakar Jagung hingga Sosis di Tanah Berapi yang Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam
Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Bakar Jagung hingga Sosis di Tanah Berapi yang Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam

Sejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.

Baca Selengkapnya
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Baca Selengkapnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah

NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.

Baca Selengkapnya
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu

Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas

Baca Selengkapnya
Stasiun Kereta Api Ini Masih Beroperasi Meski di Tengah Hutan Sumatera, Ini Potretnya
Stasiun Kereta Api Ini Masih Beroperasi Meski di Tengah Hutan Sumatera, Ini Potretnya

Sebuah stasiun yang terletak di Sumatra Selatan itu berdiri di tengah hutan belantara dan akses menuju stasiun sangat sulit dan memakan waktu yang lama.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu

Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.

Baca Selengkapnya
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Selengkapnya