Kasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di 143 Pasien
Merdeka.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia terdeteksi di 143 pasien dalam sepekan terakhir. Data ini meningkat dari laporan terakhir Kemenkes RI per 14 Juni 2022 sebanyak 20 kasus.
"Kasus BA.4 berjumlah 21 kasus dan BA.5 berjumlah 122 kasus. Domisili pasien terbanyak di Jakarta, yakni 98 kasus, Jawa Barat 29 kasus, Banten 13 kasus, dan Bali tiga kasus," kata Mohammad Syahril dilansir Antara, Jumat (24/6) sore.
Syahril mengatakan subvarian omicron itu menyerang 34 pasien yang telah menerima suntikan dosis penguat atau booster, sembilan lainnya penerima dosis lengkap, tiga pasien penerima dosis pertama, dan satu pasien penerima dosis keempat.
"Lima lainnya dialami pasien anak yang belum menerima suntikan vaksin COVID-19 dan 90 pasien lainnya belum ada pembaruan data," katanya.
Jika berdasarkan jenis kelamin, kata Syahril, 73 pasien laki-laki dan 70 lainnya perempuan. Syahril yang juga Dirut RSPI Sulianti Saroso itu mengatakan 38 pasien dilaporkan bergejala, sembilan lainnya tanpa gejala dan 96 sisanya belum ada pembaruan data.
"Dari klasifikasi usia, yang terbanyak dialami usia produktif 30-39 tahun, yakni mencapai 34 pasien, 29 pasien lainnya usia 20-29 tahun, sementara lansia 20 orang pasien," katanya.
Gejala yang paling dominan dialami pasien subvarian Omicron BA.5 adalah batuk 30 persen, demam 25 persen, pilek 19 persen, nyeri tenggorokan 14 persen, sisanya adalah mual, sesak dan anosmia.
Sedangkan gejala pada pasien BA.4 didominasi batuk 38 persen, demam 29 persen, nyeri tenggorokan 24 persen, pilek dan flu 9 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMulai dari toxoplasmosis, bartonellosis, salmonellosis, sampai demam Q.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konsumsi vitamin dengan memperhatikan waktu yang tepat dapat mendukung proses penyerapannya.
Baca SelengkapnyaAneurisma otak adalah kondisi medis yang serius di mana terjadi pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak.
Baca Selengkapnyatinggi badan wanita di seluruh dunia sangat bervariasi karena faktor-faktor seperti genetika dan akses terhadap nutrisi.
Baca SelengkapnyaSusah menaikkan berat badan adalah problem yang cukup serius bagi sebagian orang. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaSuplemen merupakan cara yang umum digunakan oleh banyak orang untuk menjaga kesehatan. Namun, terlalu banyak mengonsumsi suplemen juga dapat membawa masalah.
Baca SelengkapnyaBeri-beri adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B1 atau thiamine dalam tubuh.
Baca Selengkapnya