Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Covid-19 RI Naik dan Alarm Gelombang Ketiga

Kasus Covid-19 RI Naik dan Alarm Gelombang Ketiga Kamar Isolasi Pasien Covid-19 di Graha Wisata TMII Penu. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat sejak awal 2022. Penambahan tertinggi terjadi pada 6 Januari 2022, menembus 533 kasus dalam sehari. Angka ini merupakan tertinggi sejak November 2021.

Kenaikan kasus Covid-19 sejalan dengan terus bertambahnya kasus Omicron. Data Kementerian Kesehatan pada 8 Januari 2022, sudah terdeteksi 414 kasus Omicron di Tanah Air. Mayoritas merupakan imported case atau kasus impor, dibawa pelaku perjalanan luar negeri.

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai meningkatnya kasus Covid-19 menjadi alarm gelombang ketiga pandemi.

"Ini alarm, alarm sudah mulai nyala. Ini adalah awal dari gelombang ketiga, (kasus Covid-19) mulai naik," katanya kepada merdeka.com, Selasa (11/1).

Ada banyak hal yang bisa memicu gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Indonesia. Di antaranya masih ada populasi yang belum memiliki imunitas, munculnya varian Covid-19 yang infeksius, mobilitas penduduk sangat masif, dan intervensi pemerintah menurun.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung ini memprediksi, puncak gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Indonesia bisa terjadi pada akhir Februari, Maret atau April 2022. Namun, puncaknya diperkirakan tidak setinggi gelombang kedua pada Juli 2021.

"Saat ini, saya masih melihat potensi puncaknya itu masih moderat. Artinya, tidak seperti Delta (gelombang kedua). Tapi setengah dari Delta itu bisa, potensi itu ada," ucapnya.

Skenario Terburuk Gelombang Ketiga

Dicky menyarankan pemerintah segera mencegah skenario terburuk gelombang ketiga pandemi Covid-19. Sejumlah hal bisa dilakukan, misalnya mempercepat vaksinasi dosis lengkap sejalan dengan memberikan booster kepada kelompok berisiko tinggi terhadap Covid-19.

Kemudian memperkuat pengawasan di pintu masuk pelaku perjalanan luar negeri, memperketat skrining, karantina, serta membatasi warga yang ingin melakukan perjalanan keluar negeri.

"Di dalam negeri sendiri 5M, 3T ini jangan kendor," ujarnya.

Sementara itu, Pakar Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany mengingatkan pemerintah waspada terhadap kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air. Selain Omicron, Indonesia masih mencatat keberadaan kasus Covid-19 varian Delta.

Jika penularan Omicron dan Delta tak bisa dikendalikan, maka ledakan SARS-CoV-2 bisa terjadi. Meskipun, Omicron disebut-sebut menular lebih cepat, namun tidak meningkatkan risiko kematian.

Menurut Hasbullah, pemerintah perlu mendisiplinkan kembali penanganan Covid-19 di Indonesia. Mulai dari memperketat penerapan protokol kesehatan sampai mempercepat vaksinasi.

"Saya berharap, pemerintah walaupun berat saya tahu karena anggaran vaksin besar, harus terus meningkatkan vaksinasi, mempercepat. Kita mesti akui target vaksinasi kedua di tahun lalu belum mencapai 70 persen penduduk," katanya.

Pemerintah Siap Hadapi Gelombang ke-3

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia akan menghadapi gelombang Covid-19 varian Omicron. Meski demikian, dia meminta masyarakat tidak panik. Dia memastikan pemerintah sudah mempersiapkan berbagai hal untuk menghadapi gelombang Omicron.

"Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini. Tidak usah panik, kita sudah mempersiapkan diri dengan baik," katanya dalam konferensi pers, Senin (10/1).

Menurut Budi, pemerintah sudah mempelajari pola penularan Omicron. Berdasarkan kondisi di sejumlah negara, kasus Omicron meningkat dengan cepat, namun menurun dalam waktu singkat.

"Pengalaman menunjukkan, walaupun naiknya cukup cepat tapi gelombang Omicron ini turunnya pun cepat," ujarnya.

Sarjana Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Dia juga meminta masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan untuk menerima vaksinasi.

"Paling penting percepat vaksinasi keluarga kita, rekan-rekan kita yang belum mendapatkan vaksinasi," tutupnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
Apa itu Kebutaan Waktu? Ini Ciri-Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Apa itu Kebutaan Waktu? Ini Ciri-Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kondisi seseorang yang secara konsisten kesulitan untuk melacak perjalanan waktu adalah kebutaan waktu.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.

Baca Selengkapnya