Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Perantau Asal Solo Diimbau Tak Mudik pada Akhir Tahun
Merdeka.com - Akumulasi jumlah kasus Covid-19 di Kota Solo terus mengalami peningkatan. Meski berbagai upaya pencegahan penularan terus dilakukan pemerintah kota. Berdasarkan data gugus tugas, hingga Rabu (25/11) sore jumlah kasus mencapai 2.123.
Dari jumlah tersebut, 1.159 dinyatakan sembuh, 684 menjalani karantina mandiri, 183 dirawat di rumah sakit dan 97 lainnya meninggal dunia. Supaya kasus penularan tidak semakin besar, Pemkot Solo terus melakukan berbagai upaya antisipatif. Di antaranya mengimbau para perantau asal Kota Bengawan agar tidak mudik saat libur akhir tahun nanti.
"Libur panjang dikurangi atau tidak, sampai saat ini kan belum ada keputusan. Tapi kalau tidak dikurangi, imbauan saya, jangan mudik dulu sepanjang virus Covid-19 belum bisa kita kendalikan. Sambil menunggu vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat," ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Rabu (25/11).
Tak hanya untuk para perantau, Rudy mengatakan, imbauan serupa juga berlaku bagi warga yang saat ini tinggal di Solo. Mereka diminta untuk tidak bepergian ke luar kota terlebih dahulu.
"Dalam satu hari angka terpapar Covid bisa mencapai 100 lebih, hari ini ada 36 atau 26 tambahannya. Jadi himbauan juga berlaku bagi warga Solo jangan pergi keluar dulu, jangan sampai ada pemaparan virus di luar Kota Solo," tandasnya.
Rudy mengaku hanya bisa mengimbau. Karena pihaknya tidak bisa mengecek satu persatu warga yang datang ke Kota Solo. "Ini bukan untuk kepentingan wali kota atau wakil wali kota tapi untuk seluruh masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar libur cuti bersama akhir tahun Desember 2020 dikurangi. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi peningkatan kasus virus Covid-19.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaViral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya