Kasus Covid-19 Dunia Naik Sangat Signifikan
Merdeka.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan kasus Covid-19 di dunia tengah mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Lonjakan terjadi setidaknya dalam dua minggu terakhir.
Data 7 Januari 2022, penambahan kasus positif Covid-19 dunia mencapai 7,2 juta dalam sehari. Peningkatan ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan data Desember 2021, penambahan kasus hanya berkisar 500 ribu sampai 600 ribu per hari.
"Terlebih pula, angka ini sudah melebihi rekor tertinggi pada masa lonjakan kasus sebelumnya yang hanya mencapai 1 juta kasus dalam satu hari," kata Wiku, Selasa (11/1).
Wiku menyebut, ada 12 negara yang sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19 mingguan sangat tajam. Bahkan, kenaikannya melebihi gelombang sebelumnya.
Ke-12 negara itu yakni: Kanada mengalami kenaikan kasus Covid-19 mingguan 19 kali lipat, dari sebelumnya 16 ribu menjadi 300 ribu kasus. Kemudian Amerika Serikat meningkat 10 kali lipat, dari 500 ribu menjadi 5 juta kasus.
Australia naik 6 kali lipat, dari 9 ribu menjadi 550 ribu kasus. Inggris juga mengalami kenaikan hingga 4 kali lipat, dari 300 ribu menjadi 1,2 juta kasus. Selanjutnya, Prancis mengalami kenaikan kasus mingguan 36 kali lipat, dari 50 ribu jadi 1,8 juta kasus.
Italia naik 11 kali lipat, dari 90 ribu menjadi 1 juta kasus. Jerman juga meningkat hingga 2 kali lipat, dari 150 ribu menjadi 350 ribu kasus. Serta Belanda naik hampir 2 kali lipat, dari 85 ribu menjadi 160 ribu kasus.
Tren Peningkatan di Asia Tenggara
Tak hanya di Amerika Serikat dan Eropa, sejumlah negara Asia termasuk Asia Tenggara juga mulai menunjukkan tren peningkatan kasus Covid-19. Jepang mengalami kenaikan kasus Covid-19 mingguan 10 kali lipat, dari sebelumnya 30 ribu menjadi 300 ribu.
Vietnam mengalami kenaikan hingga 5 kali lipat, dari 24 ribu menjadi 136 ribu kasus. Thailand mengalami kenaikan 3 kali lipat, dari 16 ribu menjadi 40 ribu kasus.
"Sedangkan Singapura mengalami kenaikan kasus mingguan 2 kali lipat, dari 2 ribu menjadi 5 ribu," sambungnya.
Menurut Wiku, peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara dunia tidak disertai dengan kenaikan kematian yang signifikan. Namun, Vietnam terlihat menunjukkan kenaikan kasus kematian Covid-19 perlahan.
Dia mengingatkan, kenaikan kematian perlahan di Vietnam harus menjadi pembelajaran bagi Indonesia. Sejauh ini varian Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia hanya menimbulkan gejala ringan bahkan tanpa gejala.
"Masih banyak faktor yang memengaruhi angka kematian. Beberapa faktor yang harus dianalisis lebih lanjut adalah ketersediaan fasilitas kesehatan, ketahanan tenaga kesehatan, kekebalan komunitas terutama pascavaksinasi, hingga keberadaan populasi rentan," pesannya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya