Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya merilis perkembangan kasus ayah kandung diduga mencabuli tiga anaknya di Luwu Timur. Berdasarkan hasil gelar perkara, penyelidik berkesimpulan bahwa kasus tersebut tidak dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Komang Suartana mengatakan, setelah dilakukan gelar perkara yang dihadiri Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kompolnas, LPSK, KSP, Bareskrim, dan DP3A Sulsel, diputuskan penanganan kasus dugaan pencabulan ayah terhadap 3 anaknya dihentikan. Hal tersebut karena saat penyelidikan tidak ditemukan peristiwa pidana.
"Kesimpulan yang didapat dari hasil gelar perkara tadi, pertama adalah tidak dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan, karena tidak ditemukan peristiwa pidana. Kedua melaksanakan rekomendasi ahli dalam rangka perlindungan pemulihan dan difasilitasi oleh LPSK," ujar Komang saat jumpa pers di Mapolda Sulsel, Jumat (20/5).
Pihaknya memberikan waktu kepada pelapor dan terlapor untuk menyampaikan pandangannya atas hasil gelar perkara itu. Ia menegaskan Polri akan bersikap profesional dan prosedural untuk memberikan keadilan kepada masyarakat.
"Kebenaran akan selalu kami lakukan melalui penyidikan profesional prosedur yang tetap kita lakukan kepada masyarakat. Selanjutnya, kami berikan waktu kepada pihak-pihak terkait untuk menyampaikan hal-hal yang diperlukan," tegasnya.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengaku pihaknya menaruh perhatian pada kasus ini. Pasalnya kasus ini menarik perhatian publik sehingga muncul tagar #percumalaporpolisi.
"Kompolnas sangat konsen dengan kasus ini, karena terkait perempuan dan anak-anak dan menjadi perhatian publik.. Oleh karena itu, Kompolnas semangat untuk selalu mengikuti kasus ini dan kami mengikuti gelar perkara bersama dengan kementerian dan lembaga," kata dia.
Poengky memaparkan, berdasarkan hasil gelar perkara, ia menilai penyidik Polri sudah bertindak profesional dan mandiri. Ia pun menyambut baik hasil gelar perkara kasus itu.
Advertisement
Sementara Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden, Erlinda mengaku kasus dugaan pencabulan ayah terhadap tiga anak kandungnya di Lutim menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk itu, KSP pun ditugaskan untuk melakukan monitoring terkait kasus ini.
"Olehnya itu, penting bagi kami dalam fungsi staf Presiden yaitu memastikan hal tersebut sesuai dengan SOP, yaitu monitoring. Kami juga menyampaikan bagaimana konsentrasi dari presiden terkait perlindungan anak," katanya.
Ia menilai dalam kasus ini pihaknya melihat profesionalitas penyelidikan karena melibatkan sejumlah pihak mulai ahli hingga lembaga independen. Ia memastikan proses gelar perkara dilakukan Polri sesuai undang-undang.
"Kita tahu bahwa dugaan tindak pidana kekerasan pada anak pasti menggunakan SOP, ataupun hukum acara Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 sistem pidana peradilan anak," ucapnya.
Sekadar diketahui, kasus dugaan pencabulan tiga anak ini mencuat dan menjadi sorotan usai viral di media sosial (medsos). Kasus itu diunggah ke media sosial dan mendapat banyak respons karena polisi dianggap mengabaikan laporan ibu korban. Kasus itu kemudian memunculkan tagar #percumalaporpolisi. [yan]
Baca juga:
Sempat Dapat Atensi Menteri, Ini Update Penanganan Hukum Kasus Pemerkosaan di Depok
Gigit Tangan Pelaku, Siswi SMP Berhasil Lolos dari Upaya Pemerkosaan
Lansia di Musi Banyuasin Tega Hamili Cucu Kandung yang Berkebutuhan Khusus
Fakta Baru Kasus Eks Napi Teroris Penculik Anak, Korban Dicabuli dan Handphone Dijual
Berdalih Tidak Laku, Pria di Palembang Cabuli Anak Berkebutuhan Khusus
Pria di Bondowoso Berulang Kali Perkosa Anak Kandungnya, Ini Tampang Pelaku
Tempat Penampungan Sampah di Hotel Jemaah Haji Terbakar, Diduga dari Puntung Rokok
Sekitar 5 Menit yang laluData per 1 Juli 2022: Jemaah yang akan Safari Wukuf 204 Orang
Sekitar 37 Menit yang laluPemasok Minuman Keras ke Karaoke Ayu Ting Ting Ditangkap Polisi
Sekitar 1 Jam yang laluWali Kota Idris: Pelaku Pencabulan 11 Santri di Depok Belum Diketahui
Sekitar 1 Jam yang laluTiga Hal Penting Diketahui Jemaah Jelang Puncak Haji di Armuzna
Sekitar 1 Jam yang laluWings Air akan Buka Layanan Penerbangan Domestik Melalui Bandara Pondok Cabe
Sekitar 2 Jam yang laluWabah PMK Masuk Bali, Kasus Pertama Ditemukan di Gianyar
Sekitar 3 Jam yang laluUpdate Kasus Covid-19 Hari Ini per 2 Juli 2022
Sekitar 3 Jam yang laluDPRD Medan: Jangan Sampai Ada Penjualan Miras Jika Holywings Dibuka Kembali
Sekitar 3 Jam yang laluJemaah Haji Tak Perlu Khawatir, Selama Armuzna akan Tetap Dapat Katering
Sekitar 4 Jam yang laluPria Berkaus Polisi yang Tusuk Ibu dan Anak di Bekasi Ditangkap, Ini Modusnya
Sekitar 4 Jam yang laluIstana Berupaya Secepatnya Cari Pengganti Tjahjo di MenPAN-RB
Sekitar 4 Jam yang laluKisah Gubernur Khofifah: 2013 Daftar Haji Bareng Suami, 2022 Berangkat cuma sama Anak
Sekitar 5 Jam yang laluPengiriman 42 Calon PMI Ilegal ke Malaysia via Batam Digagalkan Polisi
Sekitar 5 Jam yang laluMengenang Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Sosok Kakek yang Hangat dan Dekat dengan Cucu
Sekitar 1 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluIndonesia dan UAE Sepakati IUAE-CEPA, Ini Isinya
Sekitar 23 Jam yang laluJokowi Bertemu Presiden MBZ di Istana Al Shatie
Sekitar 1 Hari yang laluAlasan Jokowi Tak Pernah Pakai Rompi Antipeluru saat Kunjungi Negara Perang
Sekitar 1 Hari yang laluMomen Hangat Pertemuan Jokowi dan Putin di Istana Kremlin
Sekitar 1 Hari yang laluUpdate Kasus Covid-19 Hari Ini per 2 Juli 2022
Sekitar 3 Jam yang laluPeneliti Jurnal Lancet: Covid-19 Kemungkinan Berasal dari Laboratorium AS
Sekitar 14 Jam yang laluWNA Jadi Salah Satu Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Bali
Sekitar 1 Hari yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 2 Hari yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 4 Minggu yang laluMPR Bandingkan Ketidakadilan terhadap Rusia dengan Israel yang Jajah Palestina
Sekitar 2 Jam yang laluPKS: Terobosan Jokowi Mendamaikan Rusia-Ukraina Harus Diikuti Negara Lain
Sekitar 6 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami