Kapolri: Kalau sudah ngajak duduki DPR secara paksa enggak bisa!
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menolak jika tindakannya menangkap kelompok ingin makar saat aksi damai 2 Desember membelenggu demokrasi. Baginya, rakyat dipersilakan menyampaikan kritik dan aspirasi asal sesuai ketentuan.
"Enggak masalah protes, kita (Polri) ribuan kali tangani demo. Saya pernah jadi Kapolda Metro satu hari puluhan yang demo, enggak pernah (nangkap) damai-damai saja," katanya.
Tito menyampaikan itu dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Senin (5/12) sekaligus menjawab pernyataan dari politikus Demokrat, Erma Suryani Ranik.
Informasi intelijen diperoleh Tito, Sri Bintang Pamungkas dan kawan-kawan memang berencana bergerak di DPR. Untuk itu Tito sudah mempersiapkan skema sehingga melarang aksi dilakukan di Sudirman-Thamrin.
"Kalau ngajak dobrak DPR, duduki DPR secara paksa, kerahkan massa, enggak bisa. Polri konsisten simbol negara enggak boleh diduduki dengan cara-cara inkonstitusional," tuturnya.
Dia juga menegaskan sudah memiliki barang bukti. Dia menolak jika dikatakan penangkapan hanya karena kelompok ini melakukan kritik keras ke pemerintah. "Kita paham pada saatnya itu kritik, mana yang provokatif membahayakan," tuturnya.
"Kalau sudah dobrak sana, dobrak sini kita tangkap, hukum harus tegas bukan tutup ruang protesnya, bukan karena kritik ke pemerintah," tuturnya.
"Kirim delegasi temui pimpinan, komisi, sampaikan aspirasi kita dukung," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu bukan hanya olah politik, melainkan sebagai olah budaya dalam meningkatkan mutu di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPernyataan Kapolri soal estafet kepemimpinan tak perlu ditafsirkan lebih jauh
Baca SelengkapnyaKapolri pun memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk terus siap-siaga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
155.165 personel gabungan Polri, TNI dan stakeholder lain dikerahkan selama pelaksaan Operasi Ketupat sejak tanggal 4 hingga 16 April 2024.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaRasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaDemokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaEks Kabareskim Polri ini berharap agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnya