Kapolri harus tanggung jawab atas tewasnya Kostrad
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Timur Pradopo harus bertanggung jawab atas tindakan anggotanya yang menembak anggota Kostrad hingga tewas di Gorontalo. Kapolri dinilai lalai hingga anak buahnya asal main tembak di jalan.
"Pendapat saya Kapolri harus bertanggung jawab atas kematian prajurit Kostrad tersebut," tegas Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin kepada merdeka.com, Kamis (26/4).
Menurut Hasanuddin, kasus seperti ini tidak bisa dibiarkan. Apalagi sampai menembak membabi buta dengan peluru yang dibeli dengan uang rakyat.
"Sebatas berkelahi dengan tangan kosong atau batu, walaupun tak pantas dilakukan barangkali masih dimaklumi. Tapi sangat berlebihan ketika kemudian senjata dan peluru yang dibeli dengan uang rakyat dipakai hanya untuk berkelahi di jalanan melawan sesama aparat pula," tegas pensiunan jenderal TNI AD ini.
Dia juga menyayangkan aparat yang hanya sibuk bertikai. Seharusnya aparat melindungi rakyat, bukan malah berkelahi di jalan.
"Lalu rakyat berlindung kepada siapa?" sesal politisi PDIP ini.
Kejadian bermula dari satu regu Brimob melakukan patroli dengan menggunakan mobil truk dan melintas di depan Kantor KPU Limboto. Tiba-tiba mobil itu dilempari batu dan botol oleh sekelompok orang tak dikenal.
Kemudian, sejumlah anggota Brimob melakukan penyisiran dan langsung terdengar letusan senjata api beberapa kali hingga menyebabkan empat anggota Kostrad luka tembak dan dua orang mengalami luka tertusuk sangkur. Belakangan, Prada Firman tewas setelah peluru menembus paru-parunya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya justru menunggu namanya siapa ya," kata Kapolri.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Listyo secara terpisah memaparkan, ada kurang lebih 8.008 perkara kejahatan terhadap perempuan dan anak yang diselesaiListyo secara terpisahkan pada tahun 2023.
Baca Selengkapnya"Sanksi kepada 6 personel berupa pemberhentian tidak hormat karena telah mencoreng nama baik Polri,"
Baca SelengkapnyaKapolri Klaim Perayaan Tahun Baru di Indonesia Berjalan Aman dan Lancar
Baca SelengkapnyaProsesi pelantikan dan sertijab berlangsung di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaDi hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.
Baca SelengkapnyaEks Kabareskim Polri ini berharap agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Baca Selengkapnya