Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolda Papua Minta Pendulang Emas Jauhi Kali Kabur Karena Banyak KKB

Kapolda Papua Minta Pendulang Emas Jauhi Kali Kabur Karena Banyak KKB Irjen Pol Paulus Waterpauw. ©2017 Merdeka.com/Yan M

Merdeka.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Paulus Waterpauw kembali meminta para pendulang emas tradisional di Kabupaten Mimika, agar yang tidak lagi mendulang butiran emas di kawasan Kali Kabur yang masuk dalam kawasan operasi PT Freeport Indonesia. Lokasi itu sangat rawan dengan masih bercokolnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sering melakukan serangkaian penembakan dan tindak kekerasan lainnya.

"Saudara-saudara yang nonkaryawan (NK), jangan coba-coba keluar sendiri-sendiri ke wilayah-wilayah dalam hutan itu. Sebab saudara-saudara yang tidak sepaham dengan kita yaitu KKB masih ada di sekitar-sekitar situ. Mohon dengan sangat pendulang itu cukup batas di Mile 32 saja, lebih dari itu jangan lagi," kata Irjen Paulus, seperti dilansir Antara, Minggu (24/5).

Kapolda meminta para pendulang emas tradisional yang sekarang ini masih melakukan aktivitas pendulangan di kawasan Kali Kabur agar secepatnya kembali ke Timika. Aparat gabungan TNI dan Polri, katanya, tetap akan melakukan penegakan hukum terhadap KKB.

"Masuk keluarnya kelompok ini sulit kita deteksi karena mereka punya jalur-jalur melintas sendiri, mereka sangat menguasai medan, sementara kita punya keterbatasan personel. Jadi, upaya paling efektif untuk mencegah terjadi insiden di sana, yaitu membatasi aktivitas pendulang," kata Irjen Paulus.

Kapolda mengatakan sejak beberapa waktu lalu, KKB telah menyatakan area mulai dari Kuala Kencana hingga Tembagapura dan tambang terbuka Grasberg sebagai medan perang dengan aparat TNI dan Polri.

Pernyataan bahwa area Kuala Kencana hingga Tembagapura sebagai medan perang itu bahkan dilakukan dalam prosesi adat 'bakar batu'.

"Kita semua tahu kalau mereka sudah bakar batu dan makan bersama, itu berarti mereka sudah berkomitmen untuk mati dan hidup di situ. Jadi, masyarakat nonkaryawan harus tahu itu, jangan hanya pikir kehidupan saja, tetapi pikir juga keselamatan diri," ujar Irjen Paulus yang pernah menjabat Kapolres Mimika pada periode 2003-2005.

Seorang nonkaryawan yang diketahui bekerja sebagai pendulang, tergeletak di jalan tambang Mile 61, area operasi PT Freeport Indonesia pada Kamis (21/5) pagi dengan kondisi tubuh penuh sejumlah luka tembak. Korban yang diketahui bernama Waroy langsung dilarikan ke ruang ICU RS Tembagapura menggunakan ambulans perusahaan dikawal Patroli Zona Delta.

Korban dilaporkan mengalami luka tembak di bagian punggung, leher, dan bagian bawah perut. "Lukanya berat, tapi masih bisa ditangani," kata Irjen Paulus.

Korban mengaku awalnya bersama rekannya dibawa oleh aparat keamanan menumpangi sebuah mobil dari Mile 50. Namun, korban baru sadar ketika sudah dalam kondisi mengalami luka tembak dan tergeletak di jalan tambang Mile 61.

Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata menduga pelaku penembakan didalangi oleh KKB Kali Kopi.

"Kita bisa memastikan bahwa pelaku penembakan tersebut dilakukan oleh KKB Kali Kopi. Kami masih selidiki terus siapa pelakunya, mudah-mudahan segera ditangkap dan diproses," kata AKBP Era Adhinata.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.

Baca Selengkapnya
Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.

Baca Selengkapnya
Kapolri Tekankan Persatuan Kesatuan Modal Utama Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri Tekankan Persatuan Kesatuan Modal Utama Wujudkan Indonesia Emas 2045

Meski dalam Pemilu terjadi perbedaan pendapat, persatuan dan kesatuan merupakan nilai yang harus terus dijaga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kronologi Senpi Polisi Dirampas KKB di Pasar, Kapolda Papua Sampai Murka ke Anak Buah
Kronologi Senpi Polisi Dirampas KKB di Pasar, Kapolda Papua Sampai Murka ke Anak Buah

Kapolda menyayangkan peristiwa itu sebab personel sudah tahu aturan tidak boleh membawa senpi saat di keramaian.

Baca Selengkapnya
Kompak, Polri dan TNI di Pekanbaru Jaga Kamtibmas Demi Pemilu Damai
Kompak, Polri dan TNI di Pekanbaru Jaga Kamtibmas Demi Pemilu Damai

Sinegitas itu dibuktikan dengan menggelar apel bersama di halaman Makodim 031/Pekanbaru

Baca Selengkapnya
Kapolda Papua Gandeng Tokoh Adat untuk Rekrut 2.000 Pemuda jadi Bintara
Kapolda Papua Gandeng Tokoh Adat untuk Rekrut 2.000 Pemuda jadi Bintara

Polda Papua akan merekrut 2.000 pemuda untuk menjadi Bintara yang akan ditempatkan di polres

Baca Selengkapnya
KKB Ilaga Papua Bakar Puskesmas, 1 Tewas dan 2 Ditangkap oleh Satgas TNI-Polri
KKB Ilaga Papua Bakar Puskesmas, 1 Tewas dan 2 Ditangkap oleh Satgas TNI-Polri

KKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya