Kapolda Jabar kagumi program Kesundaan di Purwakarta
Merdeka.com - Kapolda Jawa Barat Irjend Pol Anton Charliyan menyampaikan dukungan penuh atas program berkebudayaan Sunda yang tengah digalakan di Purwakarta sejak Tahun 2008. Dirinya mengaku telah lama tertarik dengan program berbasis kebudayaan dan ingin belajar secara langsung kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Diungkapkannya dalam acara silaturahmi jajaran Kapolda Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang digelar di Bale Maya Datar Purwakarta, Kamis (7/4).
"Kedatangan saya kesini ingin belajar tentang Kesundaan, mungkin Pak Bupati Purwakarta bisa mengajari saya," kata Anton.
Pembangunan berbasis kebudayaan merupakan pengamalan terhadap nilai-nilai kebhinnekaan yang dianut oleh bangsa Indonesia. Untuk menggarap pembangunan ini sampai akhir kata dia, dibutuhkan konsistensi kepala daerah dalam mengawal setiap kebijakan yang ia tetapkan.
"Saya mendukung konsistensi Bupati Purwakarta dalam memperjuangkan budaya Sunda. Prinsip ini adalah pengamalan kebhinnekaan, karena kebudayaan adalah kekayaan kita yang harus kita jaga," Anton menambahkan.
Mantan Kapolda Sulawesi Selatan itu menegaskan, Kepala daerah harus memiliki keberanian dalam memajukan local genius yang ada di wilayahnya. Sebagai contoh, Sunda memajukan kebudayaan Sunda, Jawa memajukan kebudayaan Jawa, Maluku memajukan kebudayaan Maluku.
"Kepala daerah harus berani seperti ini, ini kewajiban bagi seluruh anak bangsa,” tandasnya.
Menanggapi puja - puji serta dukungan Kapolda Jabar, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyampaikan rasa terima kasihnya. Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh Sunda itu pun terlihat akrab dan memiliki visi yang sama tentang kesundaan.
Dikatakan Dedi, langkah yang ia lakukan di Purwakarta merupakan bagian dari pembangunan berbasis kearifan lokal. Oleh karena Purwakarta merupakan daerah yang secara kultur termasuk ke dalam kebudayaan Sunda. Maka Dedi memilih kesundaan untuk diterjemahkan ke dalam visi dan program pembangunan di wilayahnya.
"Pembangunan kesundaan itu harus terlihat dalam seluruh bidang, mulai dari arsitektur sampai pola pelayanan kepada masyarakat," ucapnya.
Tradisi masyarakat Sunda zaman dahulu, sedang dihidupkan kembali di Purwakarta, Dedi mencontohkan “beras perelek”, konsep tata kelola lingkungan hingga arsitektur yang hari ini sudah berhasil diterapkan di Purwakarta.
"Tradisi masyarakat Sunda di masa lalu itu coba kita hadirkan kembali, pungkasnya.
Diakhir acara, Kapolda Jawa Barat Anton Charliyan sempat memberikan kenang-kenangan berupa Kujang yang menjadi simbol kewibawaan Sunda kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Sedangkan Dedi memberikan Patung Menong dan sejumlah buku tentang kesundaan yang menjadi buah pikirnya selama menjabat sebagai Bupati.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan kehadiran SMKN Jateng ini mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaAyu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaPj Bupati Jombang, Sugiat melepas acara dan memberikan sambutannya di Alun-Alun Kabupaten Jombang.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sindir Orang Pintar Kritik Program Makan Gratis
Baca Selengkapnya45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.
Baca SelengkapnyaPembahasan program makan siang gratis menunggu pelantikan Prabowo sebagai Presiden.
Baca SelengkapnyaIni yang Pertama Kali Dilakukan Prabowo untuk Jalankan Program Makan Siang Gratis
Baca Selengkapnya