Kacau, ada PSK mangkal sembari bawa anak kandung
Merdeka.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, membongkar tempat prostitusi yang biasa digunakan para pekerja seks komersial (PSK) di malam hari. Operasi penertiban tersebut dilaksanakan oleh belasan anggota Satpol PP Kota Mataram didampingi personel dari Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Mataram pada Rabu (25/2) malam hingga Kamis dini hari itu bertujuan untuk membongkar sekaligus menjaring PSK maupun para lelaki hidung belang.
"Operasi ini dilaksanakan berdasarkan permintaan masyarakat yang resah dengan kegiatan mereka," kata Kepala Seksi Operasional dan Trantib Satpol PP Kota Mataram Bayu Pancapati, seperti dilansir Antara, Kamis (26/2).
Kegiatan yang dimulai pada Rabu malam, sekitar pukul 21.00 WITA itu, berhasil menjaring delapan PSK beserta seorang anak kecil yang diakui sebagai anak kandungnya.
"Tujuh di antaranya berasal dari luar Kota Mataram dan satunya lagi VE yang mengaku anak kecil itu adalah anak kandungnya berasal dari Karang Songkang, Mataram," ujar Bayu.
Dikatakannya bahwa ke delapan PSK tersebut, diamankan di dua tempat yang dilaporkan masyarakat yaitu di areal Pasar Cakranegara dan di areal Terminal Mandalika, Bertais.
"Kalau di Pasar Cakranegara, anggota mengamankan tiga orang. Sedangkan, di Terminal Mandalika dan seputarannya berhasil dijaring sebanyak lima orang termasuk seorang anak laki-laki," ucapnya.
Namun, sebagian besar para PSK dan lelaki hidung belang yang beroperasi pada malam itu kabur. "Pergerakan kita terbaca saat mulai mendekat ke lokasinya," kata Bayu.
Diakuinya, tempat prostitusi para PSK di dua wilayah tersebut memang tidak terdapat sedikitpun cahaya. Hanya beberapa penerangan berupa lilin yang terlihat menyala di beberapa lapaknya.
"Begitu kami tangkap dan giring ke dalam kendaraan, lapaknya langsung kami tertibkan. Tapi untuk di Pasar Cakranegara, mereka memanfaatkan areal para pedagang, jadi di sana tidak dilakukan penertiban," ujarnya.
Lebih lanjut, dikatakannya bahwa ke delapan PSK sudah diperiksa dan seluruhnya telah menandatangani surat perjanjian untuk tidak lagi melakukan kegiatan tersebut.
"Seluruhnya sudah diperiksa di kantor dan identitasnya telah kami kantongi. Setelah ini, semuanya akan kami serahkan langsung ke Panti Sosial Karya Wanita Budi Rini Mataram, termasuk VE, biar pihak panti yang menindaklanjutinya," kata Bayu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Permintaan maaf tersebut dibacakan langsung oleh para pegawai yang dijatuhi sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Baca SelengkapnyaDi tengah maraknya kasus selingkuh, maka perlu waspada, agar pasangan tak sampai melakukannya.
Baca SelengkapnyaDua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan tidak mudah untuk menelusuri fakta persidangan tersebut dengan pemeriksaan terhadap keluarga inti.
Baca SelengkapnyaDi hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandung.
Baca Selengkapnya