Jurnalis aksi diam peringati 21 tahun kematian wartawan Udin
Merdeka.com - Sejumlah jurnalis dan warga sipil di Yogyakarta menggelar aksi diam di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Rabu (16/8). Aksi ini dilakukan memeringati 21 tahun terbunuhnya jurnalis Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafrudin atau Udin.
Dengan membentangkan spanduk dan berbagai poster bertuliskan tuntutan untuk menuntaskan kasus pembunuhan Udin, belasan peserta aksi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Untuk Udin (K@MU) berdiri sembari menutup mulutnya dengan lakban berwarna hitam.
Salah satu peserta aksi, Tri Wahyu menuturkan, sudah belasan Kapolda berganti tetapi belum ada satu pun yang mampu menyelesaikan kasus pembunuhan jurnalis Udin. Setiap pergantian Kapolda, selalu dijanjikan penuntasan kasus tersebut. Namun tidak terealisasi.
"Ini sudah aksi ke 36 kalinya. Kami melakukan aksi setiap tanggal 16 untuk terus mengingatkan kepada publik bahwa kasus Udin hingga kini belum ada penyelesaian hukumnya," ujar Tri Wahyu.
Aktivis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Bambang MBK mengatakan, kasus Udin membuktikan bahwa praktik impunitas masih terjadi di Indonesia. Aksi untuk menuntut pengungkapan kasus Udin terus dilakukan untuk mengetuk pintu hati penguasa negara agar kasus ini dituntaskan.
"Ini merupakan impunitas yang hingga kini pelakunya belum ditangkap. Jika orang-orang jahat ini terus dibiarkan berkeliaran maka Indonesia tidak akan maju," papar Bambang.
Selain menggelar aksi diam di Titik Nol Kilometer, K@MU sebelumnya sempat berziarah ke makam Udin yang berada di Bantul. Selain berziarah, K@MU juga bersilaturahmi dengan keluarga Udin.
Sebagaimana diketahui, Udin merupakan jurnalis Harian Bernas yang bertugas di wilayah Kabupaten Bantul. Udin meninggal dunia karena sebuah pukulan benda tumpul di kepala bagian belakangnya pada 16 Agustus 1996 yang lalu. Udin diyakini dibunuh karena sejumlah pemberitaan yang dilakukannya kala itu dianggap mengusik penguasa.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKisah Brigjen Polisi Dicopot Jabatan karena Tolak Perintah Kapolri, Kariernya Malah Melesat Hingga Jadi Wakapolri
Cerita eks Wakapolri ungkap pernah dicopot dari jabatannya karena bantah perintah atasan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus 2 Polisi Lecehkan Wanita Muda Lalu Korbannya Dikeroyok, Kapolda Curiga Ada Motif Lain di Balik Pelaporan
Perkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaMomen Menegangkan Komandan Kopaska Turun Tangan saat Dua Prajurit 'Berantem', Tiba-Tiba Ada Ledakan Berujung Haru
Belum lama ini, dua prajurit Komando Pasukan Katak alias Kopaska terlibat adu fisik.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim: 10 Polisi Terluka akibat Ledakan di Markas Gegana Brimob
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan 10 anggota Kepolisian terluka akibat ledakan di Markas Gegana SatBrimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang.
Baca SelengkapnyaUnggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga & Dua Non Akpol, Satu Awet Jadi Kapolda Pegang Tongkat Komando di Jateng
Dua jenderal berbintang Polri non Akpol sukses mengisi jabatan penting dari Kapolda sampai Sekjen di Kementerian.
Baca Selengkapnya