Jokowi akui kesulitan terapkan program padat karya di Asmat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui menemukan kesulitan menerapkan program padat karya tunai di wilayah Kabupaten Asmat, Papua. Kondisi geografis jadi salah satu penyebab sulitnya program tersebut diterapkan.
"Ya ini memang berbeda. Jadi kalau di Provinsi lain bisa tapi kalau di Provinsi Papua itu untuk padat karya saya kira belum memungkinkan," kata Jokowi saat meninjau proyek pembangunan penampungan air di Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (12/4).
Menurutnya, ada sejumlah hal yang menyebabkan program padat karya tunai sulit dilakukan di Papua, khususnya Asmat. Misalnya, kata Jokowi, kontur tanah di Asmat yang cenderung berair sehingga sulit menanam tanaman untuk bertani dan berkebun.
"Kemudian juga (padat karya tunai) memerlukan keahlian-keahlian baik tukangnya, pembantu tukangnya, sehingga ini semuanya masih dikerjakan seperti proyek biasa," terang Jokowi.
Meski demikian, kendala tersebut dikatakan Jokowi tak membuat pemerintah menjadi pesimis. Program padat karya tunai tetap akan melibatkan masyarakat sekitar di Papua. Contohnya, kata dia, pada proyek pembangunan penampungan air di Asmat.
"Tetapi di sini melibatkan masyarakat. Ada 120 orang," ucap Jokowi.
Pembangunan penampungan air diharapkan membantu warga Asmat mendapatkan air yang lebih bersih. Sehingga bermanfaat bagi kesehatan mereka. "Ini akan memudahkan kita menangani yang berkaitan dengan gizi anak, kesehatan, dan pendidikan," tegas Jokowi.
Reporter: Hanz SalimSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaBagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaAyu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak bisa membayangkan ajang balap FI air tersebut bisa digelar di kampung halamannya di tanah Batak, Danau Toba.
Baca Selengkapnya