Jika 2 hari hujan, api di Gunung Slamet bisa padam
Merdeka.com - Mendung di atas lereng Gunung Slamet menjadi harapan baru upaya pemadaman kebakaran yang sudah terjadi sejak Sabtu (25/8) dini hari lalu. Sejak dua hari terakhir, mendung disertai gerimis kecil ikut membantu upaya pemadaman kebakaran.
"Api sudah mengecil untuk wilayah Perhutani Banyumas Timur di sekitar Kali Baya," kata Administratur Kesatuan Pemangku Hutan Perum Perhutani Banyumas Timur, Budi Widodo, Senin (27/8).
Budi mengatakan, sejumlah titik api sudah berhasil dipadamkan. Kini tinggal sisa bara yang masih ada di lokasi kebakaran. Meski demikian, pembuatan parit masih terus dilakukan di sekitar titik api untuk mengantisipasi agar api tidak semakin meluas.
Menurut dia, hujan yang turun sore kemarin cukup membantu upaya pemadaman. Jika cuaca dan hujan bisa berlangsung selama dua hari, api bisa padam semua.
Tim pemadaman gabungan dari SAR, relawan, LMDH, Perhutani, dan TNI terus berupaya memadamkan api. Sebanyak 184 orang dari tim gabungan itu saat ini sedang melakukan upaya pemadaman.
Pantauan merdeka.com, dalam dua hari ini mendung terlihat menggelayut di atas lereng Gunung Slamet. Biasanya, pada pagi hari cuaca akan cerah dan puncak gunung bisa terlihat dengan jelas. Namun memasuki tengah hari, awan mulai datang dan menutup angkasa Gunung Slamet.
Asper Perhutani Purbalingga, Ahmad Efendi mengatakan, hujan yang turun sejak Minggu sore pukul 17.30 WIB di lereng Gunung Slamet diharapkan bisa lekas memadamkan kebakaran hutan. Dia mengatakan, tim relawan pemadaman sudah turun ke Pos Bambangan sekitar pukul 19.00 kemarin malam dalam kondisi basah kuyup.
Dari Tim Perhutani yang bertugas melakukan pendataan, kata dia, luas hutan di wilayah Purbalingga yang sudah dilalap api mencapai lima hektare. Api ini melintas Kali Baya yang merupakan batas antara Kabupaten Pemalang dan Purbalingga. Sementara hutan di wilayah Pemalang yang terbakar belum terdata, namun lebih luas dibandingkan di wilayah Purbalingga.
Komandan Search Rescue Unit SAR Purbalingga, Arif Wahyudi mengatakan, seluruh proses evakuasi pendaki yang masih berada di lereng Gunung Slamet sudah ditutup pada pukul 17.00 WIB sore kemarin.
"Sejumlah 243 pendaki sudah berhasil dievakuasi semua, kini kami fokus melakukan upaya pemadaman," katanya.
Saat ini tercatat sudah ada 250 personel dari seluruh unsur yang menyatakan siap melakukan pemadaman. Tim akan digilir setiap harinya sebanyak 80 orang hingga 100 orang untuk melakukan pemadaman.
Kepala Desa Sumberejo Ibrahim mengatakan, pemadaman kebakaran hutan dilakukan oleh warganya secara bergotong-royong.
"Sekarang tinggal bara api kecil, warga bahu membahu memadamkan api agar tidak tambah meluas," ujar Ibrahim.
Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karangkobar Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Taufik Hidayaturohman mengatakan, kobaran api yang berlangsung sejak Sabtu (25/8) tersebut terjadi di petak 21, 22, dan 23 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Batur yang meliputi wilayah Tlagabang, Batur, dan Simbar.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Rabu (17/3) tengah malam membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado harus ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaDi puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca Selengkapnya