Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika 2 hari hujan, api di Gunung Slamet bisa padam

Jika 2 hari hujan, api di Gunung Slamet bisa padam Gunung Slamet terbakar. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Mendung di atas lereng Gunung Slamet menjadi harapan baru upaya pemadaman kebakaran yang sudah terjadi sejak Sabtu (25/8) dini hari lalu. Sejak dua hari terakhir, mendung disertai gerimis kecil ikut membantu upaya pemadaman kebakaran.

"Api sudah mengecil untuk wilayah Perhutani Banyumas Timur di sekitar Kali Baya," kata Administratur Kesatuan Pemangku Hutan Perum Perhutani Banyumas Timur, Budi Widodo, Senin (27/8).

Budi mengatakan, sejumlah titik api sudah berhasil dipadamkan. Kini tinggal sisa bara yang masih ada di lokasi kebakaran. Meski demikian, pembuatan parit masih terus dilakukan di sekitar titik api untuk mengantisipasi agar api tidak semakin meluas.

Menurut dia, hujan yang turun sore kemarin cukup membantu upaya pemadaman. Jika cuaca dan hujan bisa berlangsung selama dua hari, api bisa padam semua.

Tim pemadaman gabungan dari SAR, relawan, LMDH, Perhutani, dan TNI terus berupaya memadamkan api. Sebanyak 184 orang dari tim gabungan itu saat ini sedang melakukan upaya pemadaman.

Pantauan merdeka.com, dalam dua hari ini mendung terlihat menggelayut di atas lereng Gunung Slamet. Biasanya, pada pagi hari cuaca akan cerah dan puncak gunung bisa terlihat dengan jelas. Namun memasuki tengah hari, awan mulai datang dan menutup angkasa Gunung Slamet.

Asper Perhutani Purbalingga, Ahmad Efendi mengatakan, hujan yang turun sejak Minggu sore pukul 17.30 WIB di lereng Gunung Slamet diharapkan bisa lekas memadamkan kebakaran hutan. Dia mengatakan, tim relawan pemadaman sudah turun ke Pos Bambangan sekitar pukul 19.00 kemarin malam dalam kondisi basah kuyup.

Dari Tim Perhutani yang bertugas melakukan pendataan, kata dia, luas hutan di wilayah Purbalingga yang sudah dilalap api mencapai lima hektare. Api ini melintas Kali Baya yang merupakan batas antara Kabupaten Pemalang dan Purbalingga. Sementara hutan di wilayah Pemalang yang terbakar belum terdata, namun lebih luas dibandingkan di wilayah Purbalingga.

Komandan Search Rescue Unit SAR Purbalingga, Arif Wahyudi mengatakan, seluruh proses evakuasi pendaki yang masih berada di lereng Gunung Slamet sudah ditutup pada pukul 17.00 WIB sore kemarin.

"Sejumlah 243 pendaki sudah berhasil dievakuasi semua, kini kami fokus melakukan upaya pemadaman," katanya.

Saat ini tercatat sudah ada 250 personel dari seluruh unsur yang menyatakan siap melakukan pemadaman. Tim akan digilir setiap harinya sebanyak 80 orang hingga 100 orang untuk melakukan pemadaman.

Kepala Desa Sumberejo Ibrahim mengatakan, pemadaman kebakaran hutan dilakukan oleh warganya secara bergotong-royong.

"Sekarang tinggal bara api kecil, warga bahu membahu memadamkan api agar tidak tambah meluas," ujar Ibrahim.

Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karangkobar Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Taufik Hidayaturohman mengatakan, kobaran api yang berlangsung sejak Sabtu (25/8) tersebut terjadi di petak 21, 22, dan 23 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Batur yang meliputi wilayah Tlagabang, Batur, dan Simbar.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu

Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi
Begini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi

Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunung Semeru Erupsi Jumat Pagi, Statusnya Kini Siaga
Gunung Semeru Erupsi Jumat Pagi, Statusnya Kini Siaga

Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Bakar Jagung hingga Sosis di Tanah Berapi yang Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam
Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Bakar Jagung hingga Sosis di Tanah Berapi yang Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam

Sejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.

Baca Selengkapnya
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Tercatat 169 Kali sejak Desember 2023
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Tercatat 169 Kali sejak Desember 2023

Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Jumat (16/2).

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.

Baca Selengkapnya
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Penerbangan Bali-Jepang Via Manado Dibatalkan
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Penerbangan Bali-Jepang Via Manado Dibatalkan

Seperti diketahui, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Rabu (17/3) tengah malam membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado harus ditutup sementara.

Baca Selengkapnya
⁠Di Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian
⁠Di Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian

Di puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.

Baca Selengkapnya