Jenazah Pasien Corona di Samarinda Tidak Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19
Merdeka.com - Pasien kasus Covid-19 di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) tidak dimakamkan sesuai protokol Covid-19. Imbasnya, semua yang hadir saat prosesi pemakaman diminta untuk melaporkan diri dan melakukan uji swab.
Satgas Covid-19 Kalimantan Timur melaporkan, pasien itu adalah laki-laki 78 tahun, yang meninggal Sabtu (8/8), dan tidak dimakamkan sesuai protokol. Dari hasil swab yang diketahui Selasa (11/8) kemarin, pasien itu diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.
Sejak Selasa (11/8) malam sampai hari ini, beredar pesan instan bahwa yang terkonfirmasi positif tidak hanya pasien yang meninggal melainkan juga istrinya. Kedua suami istri itu adalah orang tua dari pemilik usaha warung kopi di Samarinda. Bahkan yang hadir dalam pemakaman diminta untuk melakukan uji swab.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Kota Samarinda dr Ismed Kusasih, tidak menjelaskan alasan pasien itu tidak dimakamkan sesuai protokol. Namun demikian, dia membenarkan beredarnya penjelasan keluarga pasien melalui pesan instan itu.
"Klarifikasi dari pihak keluarga ya. Sudah disampaikan ke kami," kata Ismed, Rabu (12/8).
Ismed menerangkan, tim Satgas menindaklanjuti dengan menjemput istri dari pasien yang meninggal itu, untuk dibawa ke RSUD AW Syachranie Samarinda. "Dirawat di ruang isolasi," ujar Ismed.
"Yang terpenting sekarang, semua yang hadir pada saat proses pemakaman, sudah di-tracing semua. Ini kontak-kontak erat sudah saya hubungi," klaim Ismed.
Kejadian pasien kasus Covid-19 meninggal tidak dimakamkan sesuai protokol kali ini adalah kejadian kedua kali di Samarinda. Kejadian pertama, usai pasien tidak dimakamkan sesuai protokol dan belakangan diketahui pasien itu positif Covid-19, berimbas pada penutupan pelayanan salah satu rumah sakit di Samarinda. Padahal, Satgas Covid-19 Kalimantan Timur tegas memperingatkan, agar kejadian di rumah sakit itu tidak terulang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca Selengkapnya