Jelang bulan Ramadan harga cabai dan bawang merah stabil
Merdeka.com - Kementerian Pertanian menjamin harga cabai dan bawang merah pada saat Ramadan 2015 stabil dan aman. Menurut Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Hasanudin Ibrahim, hal tersebut lantaran bawang merah memasuki musim panen raya, sedangkan produksi cabai merah cenderung stabil dan sesuai dengan permintaan.
"Kami yakin harga bawang merah dan cabai merah akan stabil pada saat Ramadan. Karena musim kemarau memasuki panen raya. Kita tahu, secara psikis kalau Ramadan harga kebutuhan pokok selalu naik. Yang jelas, dari yang kita lihat di wilayah-wilayah produksi cabai dan bawang merah, bagus," kata Hasanuddin di Jakarta, Senin (18/5).
Hasanuddin menjelaskan, produksi bawang merah nasional setahun mencapai 1 juta ton. Kebutuhan per bulan berkisar 90 ribu ton.
"Memasuki bulan Juni-September, produksi akan naik 20-30 persen per bulan. Baru pada bulan-bulan setelah itu, turun lagi 20-30 persen. Makanya, pada Februari-April biasanya defisit. Nah, kalau bicara impor, seharusnya pada bulan-bulan itu. Kalau ada yang meminta impor bulan Mei, berarti mau merusak harga di Brebes karena memasuki panen. Dan, kita juga bukan hanya mengimpor. Kita juga mengekspor bawang merah pada saat surplus di musim panen," jelasnya.
Hasanuddin juga menambahkan, upaya menjaga kestabilan pasokan bawang merah untuk mengamankan harga bisa dilakukan dengan menyimpan kelebihan produksi pada saat puncak panen.
"Secara teori, bisa. Kalau menyimpan di cold storage berarti menambah biaya Rp 500-1.000 per kilogram," tukasnya.
Sedangkan, untuk cabai, lanjutnya, masyarakat mengenal 5 jenis komoditas yang di produksi di pasaran. Antara cabai besar dan rawit, serta cabai hijau dan merah.
"Produksi cabai nasional mencapai 1,5 juta ton. Cabai ini kan bisa dibilang tanaman tahunan. Produksinya setiap bulan bisa dibilang merata," tutupnya.
(mdk/drs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.
Baca SelengkapnyaPara menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebutuhan beras hingga Juni sudah terpenuhi. Untuk enam bulan ke depan menurut Bayu stok sudah aman.
Baca SelengkapnyaPBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaUntuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca Selengkapnya