Merdeka.com - Pria itu baru saja tiba. Sambil tersenyum dia langsung menyapa dan duduk di kursi yang telah tersedia di warung kopi Smea, Lampineng, Banda Aceh. Lalu memesan secangkir kopi saring robusta.
Setelah menyeruput beberapa kali sembari dia bakar rokok di tangannya, dia membuka pembicaraan tentang keberadaan ganja di Aceh. Ganja di Aceh bukan hal yang baru. Sejak zaman kerajaan dulu, ganja sudah menjadi penyedap masakan.
Tarmizi A Hamid yang akrab disapa Cek Midi, seorang kolektor manuskrip kuno di Aceh. Dalam Kitab Tajulmuluk, sebuah manuskrip kuno yang dimilikinya, ganja memang sudah menjadi komoditi penting untuk menyajikan masakan yang lezat masa kerajaan Aceh dulu. Zaman dulu, tanaman ganja bahkan menjadi penghias di halaman rumah. Tanaman ini tumbuh di mana saja, bahkan menjadi tumpang sari untuk berbagai tanaman di perkebunan.
Mengapa pada zaman dulu ganja kerap digunakan pada makanan? Cek Midi ternyata memiliki penilaian sendiri. Dari literatur manuskrip kuno yang dia temukan, selain untuk penyedap rasa. Ganja juga digunakan untuk bahan pengawet makan yang alami, tanpa tercampur dengan zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan.
"Selain penyedap rasa, dulu juga dipergunakan untuk anti basi makanan," kata Cek Midi kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.
Secara budaya, masyarakat Aceh dulu memang telah lama mengonsumsi ganja untuk hal positif. Bukan penggunaan yang negatif seperti saat ini dijadikan rokok yang bisa memabukkan. Anak-anak muda masa kini, sebutnya, telah menyalahgunakan tumbuhan 'ajaib' yang tumbuh subur di Serambi Makkah. Padahal, beberapa Negara di Eropa, ganja bisa menjadi komoditi yang produktif, untuk dijadikan berbagai pengobatan dan produk alternatif lainnya.
Sejak beberapa abad lalu, penggunaan ganja di Aceh juga untuk kepentingan positif. Masa kerajaan dulu, nyaris tidak ditemukan penyalahgunaan tanaman yang diharamkan pemerintah saat ini.
Ganja dipercaya sejak dulu oleh masyarakat Aceh bisa menjadi pengobatan alternatif. Diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit yang diderita oleh masyarakat, seperti rematik, asam urat, obat penambah stamina dan juga sejumlah pengobatan lainnya.
"Obat bius, rematik itu sangat bagus. Dulu memang dijadikan obat," terangnya.
Lalu mengapa sekarang tanaman ini diharamkan? Tanaman ganja diharamkan melalui Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika yang memasukkan ganja dalam kategori narkotika golongan I. Pemerintah juga sudah pernah mengatur secara khusus pertanian ganja lewat Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1980 tentang Ketentuan Penanaman Papaver, Koka, dan Ganja.
Berdasarkan PP ini lembaga pendidikan atau lembaga pengetahuan bisa menanam ganja setelah memperoleh izin. Lembaga ini harus membuat laporan setiap enam bulan sekali mengenai lokasi, luas tanaman, dan hasil. Kalau ada kehilangan, lembaga dimaksud harus melapor ke polisi.
"Hanya pemerintah yang bisa mengelola tanaman ini pada hal yang positif. Sebenarnya ganja itu investasi menjanjikan di Indonesia," tukasnya.
Cek Midi, lelaki kelahiran Pidie 48 tahun silam ini mengaku, pada era 1970-an dulu tanaman ganja mudah ditemukan di halaman rumah warga Aceh. Tanaman marijuana ini ditanam bukan untuk dijadikan rokok atau disalahgunakan oleh masyarakat kala itu. Akan tetapi, selain untuk penghias di depan rumah.
Tanaman ini juga dijadikan bahan dasar bumbu masak oleh ibu-ibu rumah tangga. Bumbu masak ini tentunya tidak mengandung zat kimia seperti decade sekarang melalui penyedap rasa instan tersedia di pasar.
Penggunaan ganja sebagai bumbu masak pun tidak berlebihan. Hanya secukupnya untuk penyedap atau agar daging yang dimasak bisa lebih cepat matang. Karena masakan daging ada dicampur sedikit biji ganja akan mempermudah lunak daging, sehingga lezat untuk disantap. [hhw]
Baca juga:
Jejak ganja di kuliner Aceh
Dodol ganja khas Aceh yang bikin halusinasi
Citarasa herbal kopi ganja Aceh
BNN minta Kementan ubah perilaku menanam masyarakat Aceh
Polisi temukan 8 Ha ladang ganja di pegunungan Alueba di Aceh
KPK Telusuri Harta Kekayaan Lukas Enembe
Sekitar 6 Menit yang laluDikemas dalam Saset Saus, Sabu Cair Diselundupkan ke Lapas Narkotika Samarinda
Sekitar 36 Menit yang laluMendag Zulkifli Hasan: Pembeli Minyakita di Pasar Harus Tunjukkan KTP
Sekitar 1 Jam yang laluViral Pukul dan Ancam Pedagang Martabak, ASN di Lampung Dilaporkan ke Polisi
Sekitar 1 Jam yang laluJenderal Dudung Temui Kasad Jepang, Bahas Kerja Sama Penanggulangan Bencana
Sekitar 2 Jam yang laluGunung Kerinci Kembali Erupsi, Lemparkan Abu Vulkanik Setinggi 200 Meter
Sekitar 2 Jam yang laluManuver Surya Paloh demi Tiket Capres Anies
Sekitar 3 Jam yang laluHeboh Bripka Madih Diperas Penyidik, Satgas Saber Pungli Tak Lagi Bertaji?
Sekitar 3 Jam yang laluTruk Tabrak Bus di Lumajang, Sopir Terjepit dalam Ruang Kemudi
Sekitar 4 Jam yang laluBandara El Tari Kupang Terancam Dihapus Dari Daftar Bandara Internasional
Sekitar 5 Jam yang laluProtes di Medsos, Bripka Madih Malah Terancam Sederet Pelanggaran Etik Sampai Pidana
Sekitar 5 Jam yang laluPolisi Tutup Tambang Ilegal di Gunung Merapi
Sekitar 5 Jam yang laluCerita Saksi Selendangnya Mau Dipinjam Cewek Tanpa Busana Keluar Mobil DPRD Jambi
Sekitar 5 Jam yang laluHeboh Bripka Madih Diperas Penyidik, Satgas Saber Pungli Tak Lagi Bertaji?
Sekitar 3 Jam yang laluProtes di Medsos, Bripka Madih Malah Terancam Sederet Pelanggaran Etik Sampai Pidana
Sekitar 5 Jam yang laluPolda Metro Jaya Bongkar Kasus Bripka Madih, Dilaporkan Dua Kali Terkait KDRT
Sekitar 12 Jam yang laluIni Identitas Penyidik di Polda Metro yang Minta Rp100 Juta dan Tanah ke Bripka Madih
Sekitar 13 Jam yang laluPleidoi, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan & Nama Baik Dipulihkan
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Nota Pembelaan, Hendra Kurniawan & Agus Nurpatria Kompak Hanya Korban Sambo
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Pembelaan Arif, Singgung Polisi Langgar Hukum Tuntutan Jaksa Wajib Gugur
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Pembelaan Baiquni, Singgung Niat Baik Bantu Penyidikan dan Kerja Tangan Tuhan
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Hendra & Agus Bongkar Para Pihak yang Seharusnya Bersalah Rintangi Penyidikan
Sekitar 14 Jam yang laluVIDEO: Cerita Pengalaman Irfan Tak Patuhi Perintah Atasan Dipukuli Hingga Tak Berdaya
Sekitar 15 Jam yang laluAgus Nurpatria Minta Dibebaskan dari Segala Tuntutan & Dipulihkan Nama Baik
Sekitar 15 Jam yang laluPleidoi, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan & Nama Baik Dipulihkan
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 1 Hari yang laluVIDE0: Eliezer Minta Maaf Usik Jaksa soal 'Kejujuran Dibayar 12 Tahun Penjara'
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 5 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAdu Mesin Persik Vs PSIS di BRI Liga 1: Laga Klasik Sarat Intrik
Sekitar 59 Menit yang laluBRI Liga 1: Jelang Ladeni Persik, Pelatih PSIS Berteka-teki Soal Kondisi Taisei Marukawa
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami