Jatah Vaksin Indonesia Berkurang di April, Pemerintah Prioritaskan untuk Lansia
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, Indonesia hanya mendapatkan tambahan 20 juta dosis vaksin hingga bulan April 2021. Dengan jumlah vaksin yang berkurang, prioritas pemerintah adalah memvaksin lansia di atas 60 tahun.
"Dengan adanya keterbatasan vaksin di bulan April ini. kita arahkan agar disuntikkan terutama untuk para lansia," katanya di melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (5/4).
Budi melanjutkan, jika vaksin untuk lansia masih tersisa, maka akan diberikan ke guru dengan target vaksinasi untuk seluruh guru selesai pada bulan Juni.
"Kalau ada jatah sisanya kita suntikkan ke guru, karena memang rencananya semua guru akan divaksinasi sampai Juni," ungkapnya.
Budi lalu menjelaskan alasan mengapa lansia menjadi prioritas vaksin. Sebab, dari 1,5 juta lebih masyarakat Indonesia yang terpapar Covid-19, sebanyak 10 persennya merupakan lansia di atas 60 tahun. Namun, dari jumlah 100% yang wafat, angka lansia yang meninggal sebesar 50%.
"Jadi kelihatan sekali bahwa teman-teman kita yang di atas 60 tahun itu berisiko sangat tinggi. Kalau kita lihat yang masuk rumah sakit yang wafat untuk non lansia hanya sekitar 10% dari total yang masuk, tapi kalau lansia hampir tiga kali," jelasnya.
"Sehingga bapak, Ibu, bisa kelihatan bahwa rekan-rekan kita di atas 60 tahun adalah orang-orang yang paling rentan paling rawan untuk terkena dan wafat," tandas Budi.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan soal perkembangan embargo vaksin dari negara lain. Menurutnya, dengan lonjakan kasus Covid-19 dari negara lain Indonesia hanya bisa mendapatkan 20 juta dosis vaksin yang semula sebesar 30 juta untuk bulan Maret hingga April.
"Jumlah vaksin yang tadinya tersedia untuk bulan Maret dan April masing-masing 15 juta dosis, atau totalnya 2 bulan adalah 30 juta dosis, kita hanya bisa dapat 20 juta dosis, atau dua pertiganya," katanya dalam akun sekretariat presiden, Senin (5/4).
Dia menuturkan, banyak negara-negara Eropa dan beberapa negara di Asia seperti India, Filipina, Papua Nugini dan beberapa negara di Amerika Selatan seperti Brasil mengalami lonjakan ketiga dari kasus aktif Covid-19.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, rakyat Indonesia bakal memilih calon pemimpin bangsa sesuai pilihan dan hati
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaProgram bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca Selengkapnya