Jaringan Ekstasi Malaysia Terbongkar usai Pengedar Transaksi di Dekat Lokasi Demo
Merdeka.com - Polisi menangkap empat pengedar ekstasi jaringan internasional di Samarinda, Kalimantan Timur. Lebih dari 900 butir ekstasi merek Rolex asal Malaysia, disita sebagai barang bukti. Keempat pelaku dijebloskan ke penjara.
Petugas lebih dulu menangkap Hendra Sasmita (39), warga Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (13/10) lalu, setelah mendapat kabar adanya pengiriman ekstasi, yang dibawa dari Tarakan ke Samarinda.
"Kami lidik info itu, kami amankan HS di sebuah hotel di Samarinda. Begitu kami geledah di kamar hotel, kami temukan 98 butir ekstasi," kata Kasat Reskoba Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena, di kantornya, Senin (19/10).
Dalam pengembangan, polisi mengamankan tiga orang lainnya, Teguh (40), Poltak (35) dan Rizal (34). "HS bilang, ada ekstasi lain yang sudah diserahkan ke TS (Teguh), seorang pekerja bengkel. Kami sita lagi 802 butir ekstasi terbungkus makanan ringan Malaysia dari TS, yang disimpan di dashboard motor. Dari dua orang lainnya (Poltak dan Rizal), kami amankan lagi 29 butir ekstasi," ujar Andika.
Dari penyelidikan, HS berkomunikasi bersama dengan seorang terduga bandar di Penang, Malaysia. "Barang (ekstasi) masuk melalui jasa ekspedisi internasional. Total ada 1.000 butir. Tapi, menurut tersangka, ada yang hancur. Jadi sisa 928 butir," terang Andika.
"Jadi diduga mereka ini transaksi di dekat lokasi demo penolakan Omnibus Law di depan DPRD Kaltim (Jalan Teuku Umar). Mereka mengira petugas lengah, karena lagi fokus pengamanan demo," ungkap Andika.
"Jadi 800-an butir ekstasi itu, dititipkan sementara ke TS, untuk nanti diedarkan di Samarinda. Empat orang ini kami tetapkan tersangka dari UU No 35/2009 tentang Narkotika, dengan ancaman 20 tahun penjara. Ada 1 orang lagi kami tetapkan DPO (Daftar Pencarian Orang)," jelas Andi.
Sementara Hendra, yang kesehariannya sebagai buruh sopir itu, mengaku 2 kali menyelundupkan narkoba ke Samarinda. "Sudah dua kali kirim, saya cuma disuruh (terduga bandar Penang Malaysia) untuk kontrol barang. Yang pertama dapat komisi Rp 5 juta," aku Hendra.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPeredaran Ratusan Ribu Rokok Ilegal dari Jasa Ekspedisi Dibongkar Bea Cukai
Bea Cukai Malang melakukan kegiatan rutin patroli darat dengan melakukan pemeriksaan jasa ekspedisi
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Korupsi Impor Emas, Kejagung Sita 17 Keping Logam Mulia
Penyidik Kejagung masih medalami temuan barang bukti tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejar-Kejaran Mobil Pembawa Ratusan Ribu Rokok Ilegal di Tol Transjawa Berakhir Kecelakaan
Bukannya berhenti, sopir pembawa rokok ilegal malah kabur saat diberhentikan petugas
Baca SelengkapnyaJejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian
Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaPolda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh
Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu
Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaJaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan
Operasi pasar digelar di wilayah Bandar Lampung, Lampung dan Kebumen, Jawa Tengah
Baca Selengkapnya