Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jangka Jayabaya sudah mengisahkan ketika Jawa terpecah-pecah

Jangka Jayabaya sudah mengisahkan ketika Jawa terpecah-pecah Jayabaya. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof Arysio Santos, Ph.D dalam bukunya Atlantis The Lost Continent Finally Found disebutkan atlantis adalah negeri tropis yang berlimpah mineral dan kekayaan hayati.

Namun segala kemewahan itu lenyap tersapu bencana maha besar yang memisahkan Jawa dari Sumatra, menenggelamkan lebih dari separuh wilayah nusantara. Kejadian itu diperkirakan pada 11.600 tahun yang lalu.

Apa yang diteliti oleh Arysio tersebut menurut Ki Tuwu sebenarnya sudah dijelaskan dalam Kitab Jangka Jayabaya.

"Itu masuk dalam periodesasi zaman besar kedua yang disebut dalam Jangka Jayabaya adalah Zaman Kalijaga artinya zaman tumbuhan. Di Jawa yang saat itu masih menyatu dengan pulau-pulau lain mengalami perubahan, yakni terpecah menjadi pulau-pulau kecil," kata Ki Tuwu, ahli sejarah Kediri saat berbincang dengan merdeka.com.

Dari kejadian besar tersebut, lanjut Ki Tuwu, banyak orang yang meninggal rohnya menitis kepada orang yang masih hidup dan banyak keanehan yang amat ganjil.

Di zaman ini pun terbagi menjadi sapto maloko atau tujuh zaman kecil yang masing-masing terdiri dari 100 tahun surya. Di mana di setiap zaman membawa sifat sendiri-sendiri.

Yang pertama adalah, Zaman Kalabuda atau zaman pertapaan, di mana di tanah Jawa banyak orang bertapa dan menyiksa diri guna menyempurnakan batinnya. Tahun ini dihitung mulai tahun 701-800 tahun surya atau tahun 722-824 tahun candra.

Kedua, Zaman Kaladura artinya zaman terbelakang, di mana tanah Jawa banyak peraturan dan raja-raja, mulai Raja Negeri Mamenang sampai Negeri Malewapati dan Mataram dihitung mulai 801-900 tahun surya atau mulai 824-928 tahun candra.

Ketiga, zaman Kolodiwanoro, artinya zaman mokal yaitu zaman yang tidak mungkin.

Pada zaman ini banyak penderitaan yang bermacam-macam kesengsaraan. Kejadian ini tahun 901-1000 tahun surya atau mulai tahun 929-1003 candra.

Keempat, Zaman Kalapraniti atau zaman setia, di zaman ini banyak dijumpai orang yang setia dengan pasangannya dan saling mempercayai sesama manusia. Zaman ini dibawah Prabu Widojoko dan Adjisoko di Purwocarito. Mulai tahun 1001-1100 tahun surya atau mulai tahun 1031-1133 tahun candra.

Kelima, Zaman Kalateteko, artinya zaman kedatangan, zaman adalah zaman di mana mulai kedatangan bangsa asing. Meski sebelumnya bangsa Tionghoa, Arab, dan India memang sudah datang terlebih dahulu. Mulai Raja Djololengkoro sampai Raja Lembuamilahar di Jenggolo Kediri mulai tahun 1101-1200 tahun surya atau tahun 1134-1236 tahun candra.

Keenam, Zaman Kalawiseso, atau zaman menang-menangan, banyak orang yang sewenang-wenang dan banyak orang yang dihukum oleh raja. Mulai Raja Suryowiseso di Jenggala dan Raja Brawijaya penghabisan di Majapahit. Dihitung mulai tahun 1201-1300 tahun surya atau mulai dari tahun 1237-1339 tahun candra.

Dan yang ketujuh adalah adalah zaman Kalowisojo, atau zaman penganiayaan, di mana banyak orang yang suka memfitnah dan menganiaya, menyiksa sesama. Mulai dari Sultan Al Ngalam Akbar di Demak yang pertama hingga penghabisan. Dihitung mulai tahun 1301-1400 tahun surya atau mulai tahun 1340-1443 tahun candra.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam
Terjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam

Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini
Jokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini

Selain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Kajari Jaksel Pastikan Dito Mahendra Belum Dipindah ke Lapas Gunung Sindur
Kajari Jaksel Pastikan Dito Mahendra Belum Dipindah ke Lapas Gunung Sindur

Kajari Jaksel mengatakan Dito Mahendra masih ditahan di Rutan Salemba

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Semeru Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa
Semeru Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Teramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Banjir Menerjang Jawa Tengah Meluas Lumpuhkan Lalu Lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur
FOTO: Kondisi Banjir Menerjang Jawa Tengah Meluas Lumpuhkan Lalu Lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur

Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.

Baca Selengkapnya
PN Jaksel Pindahkan Terdakwa Kasus Senjata Api Dito Mahendra ke Rutan Cipinang, Ini Alasannya
PN Jaksel Pindahkan Terdakwa Kasus Senjata Api Dito Mahendra ke Rutan Cipinang, Ini Alasannya

Penetapan pemindahan Dito Mahendra dari yang awalnya diajukan ke Lapas Teroris Gunung Sindur, Jawa Barat, ditetapkan dipindah ke Rutan Cipinang.

Baca Selengkapnya
Terseret Banjir Lahar Semeru Sejauh 7 Km, Penambang Pasir Ditemukan Tewas
Terseret Banjir Lahar Semeru Sejauh 7 Km, Penambang Pasir Ditemukan Tewas

Warga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget
Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget

Meski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.

Baca Selengkapnya