'Jangan Jadikan Wabah Corona Untuk Tebar Kebencian dan Bangun Permusuhan'
Merdeka.com - Virus Corona atau Covid-19 telah menjadi wabah di seluruh dunia. Bencana kemanusiaan ini telah menelan banyak korban termasuk di Indonesia. Namun saat kondisi seperti saat ini masih ada saja orang ataupun kelompok menyebarkan berita hoaks terkait virus tersebut.
Kementerian Komunikasi dan informatika (Kemkominfo), memaparkan sejauh ini terdapat 177 jenis hoaks virus Corona yang beredar di Indonesia. Jumlah tersebut merupakan rekapitulasi isu hoaks virus corona sejak 23 Januari hingga per 8 Maret 2020. Polisi juga sudah turun tangan.
"Tolong jangan jadikan wabah Corona itu semacam olok-olokan atau semacam cara untuk menebar kebencian, permusuhan, mencaci-maki atau membangun permusuhan," ujar Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Siti Musdah Mulia, Minggu (29/3).
Menurutnya, penting bagi kita semua untuk bersama-sama membangun solidaritas menguatkan satu sama lain. Tujuannya, kata Musdah, ketika ada orang yang sudah terpapar virus Covid-19 memiliki memiliki semangat untuk sembuh.
"Bersikap yang positif dan berprasangka baik yang harus kita kuatkan. Dukungan keluarga juga sangat penting," katanya.
Selain itu, menurut Musdah, kita juga harus meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh dengan makan makanan yang baik dan bergizi. Dan tentunya juga membantu terhadap sesama umat manusia jika ada yang tidak mampu.
"Ketika ada tetangga kita yang buruh harian yang kalau tidak bekerja maka dia tidak mendapatkan uang, kita harus berbagi jika kita punya makanan lebih. Jadi solidaritas itu bentuknya banyak," tutur Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) ini.
Wanita yang juga Guru Besar Pemikiran Politik Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyampaikan bahwa imbauan melakukan jaga jarak adalah agar kita tidak tertular. Dan hal itu merupakan bentuk solidaritas agar kita semua saling menjaga satu sama lain agar selalu dalam keadaan sehat.
"Itulah gunanya pendidikan edukasi menjelaskan 'tolong deh, jaga dirimu dan juga anggota keluargamu dan juga orang lain'. Ini menimbulkan semacam empati buat orang lain. Jadi kita ini saling menjaga, karena saling menjaga itu merupakan bentuk solidaritas," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPetugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya