Jalan Padang-Bukittinggi Masih Putus akibat Banjir Bandang, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilewati
Jalan Padang-Bukittinggi Masih Putus akibat Banjir Bandang, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilewati
banjir bandang![Jalan Padang-Bukittinggi Masih Putus akibat Banjir Bandang, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilewati](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/14/1715667899872-mm9ww.jpeg)
Jalan utama Padang-Bukittinggi hingga Selasa (14/5) siang masih putus total akibat banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi pada Sabtu (11/5) malam.
![Jalan Padang-Bukittinggi Masih Putus akibat Banjir Bandang, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilewati](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/14/1715667872990-fisbz.jpeg)
Jalan Padang-Bukittinggi Masih Putus akibat Banjir Bandang, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilewati
Jalan nasional yang juga menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau itu amblas di kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar sehingga tidak bisa dilewati kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Bagi pengendara yang ingin melakukan perjalanan Padang-Bukittinggi ataupun sebaliknya, berikut 3 jalur alternatif yang bisa dilewati:
Via Malalak
Jalur pertama yang bisa dilewati yaitu via Malalak. Jalur alternatif ini merupakan jalan yang paling cepat ditempuh, apabila tidak terjebak macet, jalan alternatif Padang-Bukitinggi bisa dilewati dengan waktu sekitar 4-5 jam.
- Kereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
- Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh
- Puting Beliung Terjang Kawasan Perbatasan Kabupaten Bandung-Sumedang, Sejumlah Rumah Rusak dan Listrik Padam
- Putusan Batas Usia Kepala Daerah Dinilai Tak Mungkin Dipakai di Pilkada 2024, Kaesang Bisa Gagal Maju?
- Niat Doa Sholat Gerhana Matahari dan Bulan, Lengkap Beserta Tata Caranya
- Jokowi: Jangan Bayangkan 17 Agustus di IKN Sudah Jadi Semua, Mungkin 15 Persen
![Sitinjau Lauik ini merupakan jalan yang terkenal ekstrem karena tikungannya dan sering terjadi kecelakaan hingga longsor.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/14/1715668261177-y4fx3.jpeg)
Sitinjau Lauik ini merupakan jalan yang terkenal ekstrem karena tikungannya dan sering terjadi kecelakaan hingga longsor.
Pengendara yang ingin melintasi jalur ini harus tetap berhati-hati karena banyak tikungan, tanjakan yang curam, serta rawan longsor.
Via Sitinjau Lauik
Jalur selanjutnya melalui via Sitinjau Lauik, jalur ini menghubungkan Kota Padang menuju Solok kemudian Kabupaten Solok, Singkarak, Agam, Bukittinggi.
Saking ekstremnya, tanjakan di jalan ini ada yang menyerupai sudut 45 derajat, sehingga tidak memungkinkan 2 kendaraan besar berpapasan.
Meskipun memiliki tanjakan yang ekstrem, lelahnya menempuh kelok 44 ini akan terbayarkan dengan pesona Danau Maninjau dan udara yang sejuk.
Via Kelok 44
Selanjutnya ada via Kelok 44, namun jalan yang satu ini cukup jauh dibandingkan Via Malalak dan Sitinjau Lauik.
Pengendara harus memutar ke Padang Pariaman, Lubuk Basung Agam, Maninjau Agam, Kelok 44, sebelum Bukittinggi.
Kelok 44 ini juga salah satu jalan yang terkenal ekstrem di Sumbar karena memiliki kemiringan kelok yang berkisar 45 hingga 60 derajat yang terletak di daerah lereng perbukitan Danau Maninjau, Kabupaten Agam.
Meskipun memiliki tanjakan yang ekstrem, lelahnya menempuh kelok 44 ini akan terbayarkan dengan pesona Danau Maninjau dan udara yang sejuk.
Itulah 3 jalur alternatif yang bisa Anda lewati apabila ingin melakukan perjalanan Padang Bukittinggi ataupun sebaliknya. Bagi yang ingin melakukn perjalan harap selalu berhati-hati saat berkendara agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Sementara, Kepala Basarnas Kota Padang Abdul Malik pada Selasa (14/5/2024) dini hari merinci, korban banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam lalu menewaskan 48 orang,.
Rinciannya, 20 berasal dari Kabupaten Agam, 16 Tanah Datar, 7 Padang Pariaman, 2 Padang Panjang dan 3 orang lagi belum teridentifikasi.
Selain itu, sebanyak 14 orang hingga kini masih dalam pencarian, 11 orang dari Kabupaten Tanar Datar dan 3 orang dari Kabupaten Agam.