Jaksa Sebut Munarman Ajak Peserta Seminar di Deli Serdang Dukung ISIS
Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut, eks Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Munarman turut mengajak peserta seminar nasional yang dihadiri kurang lebih 100 peserta di UIN Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang Sumut pada tahun 2015. Hal itu tertuang dalam dakwaan terdakwa Munarman, dimana ia menyebut jika tidak ada larangan untuk warga Indonesia mendukung Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS.
"Belum ada Undang-undang khusus Daulah Islamiah atau ISIS, tidak ada larangan bagi WNI untuk mendukung kekhilafahan Daulah Islamiyah ISIS yang merujuk pada pasal 29 ayat 2 uud 1945 tentang kebebasan beragama," kata jaksa saat sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (8/12).
Jaksa melanjutkan Munarman juga mengatakan bahwa dalam politik bebas aktif Warga Negara Indonesia (WNI) diperbolehkan mengakui dan tidak mengakui kemerdekaan sebuah bangsa.
"Dalam politik indonesia bebas aktif WNI diperbolehkan mengakui dan tidak mengakui kemerdekaan suatu bangsa dalam hal ini Khilafah ISIS," ujarnya.
Bahkan Munarman, kata jaksa, turut menceritakan kepada para peserta yang hadir soal pasukan ISIS yang membantu penderitaan umat Islam tatkala rakyat di Suriah alami penderitaan dari penguasanya.
"Maka hal tersebut mengundang simpati para peserta yang hadir untuk mendukung Daurah Islamiyah ISIS," kata jaksa.
Ajak Dukung ISIS
Singkatnya, Munarman juga mengajak para peserta untuk mendukung dan mengembangkan gerakan ISIS di Indonesia, dengan secara langsung melontarkan ajakan untuk mendukung ISIS.
"Terdakwa mengajak para audience untuk mendukung ISIS berdiri dan berkembang di Indonesia dengan mengatakan bagaimana ISIS di Indonesia? setujukah berdiri di Indonesia?," kata Jaksa tirukan ajakan Munarman.
"Sebagian besar audience mengatakan dengan kata-kata setuju," tambahnya.
Di sisi lain, Munarman juga menyinggung soal isu kepolisian yang menyebut tak bisa membuktikan bila ISIS merupakan organisasi terlarang dan terlibat kekerasan.
"Terdakwa mengambil kesimpulan bahwa pihak kepolisian tidak dapat membuktikan ISIS merupakan organisasi terlarang atau terlibat dalam kasus kekerasan," sebutnya.
Sebelumnya, Terdakwa Mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI), Munarman didakwa ikut serta terlibat di berbagai tempat, dalam beberapa agenda merencanakan dan menggerakkan orang untuk aktivitas terorisme yang terafiliasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Hal itu sebagaimana tertuang dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada Rabu (8/12).
"Munarman dan kawan-kawan merencanakan atau menggerakkan orang lain untuk ancaman kekerasan untuk melakukan tindak pidana teroris dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan," kata JPU saat bacakan dakwaan.
Jaksa menyebut keterlibatan Munarman dalam tindakan terorisme, karena ikut menghadiri sejumlah agenda pembaiatan kepada ISIS di Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada 24-25 Januari dan 5 April 2015.
Dimana agenda yang dihadiri Munarman dimaksudkan untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas, atau menimbulkan korban yang bersifat massal.
"Dengan cara merampas atau hilangnya nyawa atau harta benda orang lain, atau untuk menimbulkan kerusakan, atau kehancuran terhadap objek-objek vital yang strategis atau lingkungan hidup, atau fasilitas publik atau fasilitas internasional," ujar jaksa.
Atas hal itu Munarman didakwa dengan Pasal 14 Jo Pasal 7, Pasal 15 Jo Pasal 7 serta Pasal 13 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Cak Imin, ketidaknetralan dalam Pemilu akan merusak demokrasi.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga menjelaskan alasan keterlibatan kementeriannnya dalam pembagian bansos.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaAnies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi kini memakai dasi warna-warni ketika berangkat kunjungan kerja ke luar negeri
Baca SelengkapnyaJokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnya"Kita perlu meredifinisi politik luar negeri bebas aktif agar sesuai dengan kondisi kekinian," ujar Ganjar
Baca Selengkapnya