Jadi calo dan tipu Rp 325 juta, 2 PNS Unhas ditetapkan tersangka
Merdeka.com - Dua PNS di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) yang diketahui bernama Nurjanna Jalil (53) dan Rahmatia (36) ditetapkan sebagai tersangka penyidik Polsek Tamalanrea, Selasa (6/12). Kedua ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan sebesar Rp 325 juta dengan modus iming-iming meloloskan anak korban lolos masuk menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Sehari sebelumnya, Senin, (5/12) pukul 14.30 WITA, kedua PNS yang nyambi jadi calo tersebut diamankan pihak kampus Unhas kemudian dilaporkan ke Polsek Tamalanrea.
"Kemarin sore kita jemput dua pelaku ini di kampus Unhas setelah menerima laporan dan kini kita masih tahan," kata Kapolsek Tamalanrea, Kompol Aisyah Saleh saat ditemui di kantornya.
Dia menjelaskan, kedua tersangka masih diperiksa intensif dan menolak beri keterangan lebih detil lagi.
Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Burhanuddin menjelaskan, awal terungkapnya kasus penipuan ini berawal dari laporan seorang korban yang anaknya berisial AQ. Korban hendak dibantu diurus untuk lolos masuk ke Fakultas Kedokteran Unhas pada musim penerimaan mahasiswa baru Agustus 2016 lalu.
"Korban mengurus anaknya itu kedua pelaku ini namun ternyata tidak lolos masuk ke Unhas padahal sudah menyerahkan uang senilai Rp 325 juta. Saat bermaksud mendaftarkan lagi anaknya itu ke Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, korban meminta uang itu ke pelaku namun ditolak oleh pelaku. Dari sinilah korban melaporkan kasus penipuannya," jelas Burhanuddin saat dikonfirmasi.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca SelengkapnyaCara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaDosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaLahir di Kuningan, Jawa Barat, wanita ini terbang jauh ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca Selengkapnya