Isu SARA, Kapolri ingatkan jangan sampai Indonesia alami kemunduran
Merdeka.com - Isu Suku, Agama dan Ras kembali muncul dan mendapat perhatian serius dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Saat memberikan tausyiah dalam tabligh akbar memeringati Isra Miraj di Mapolda DIY Selasa (25/4) malam, Tito menyinggung permasalahan yang dinilai mengganggu kebhinekaan ini.
Tito menyampaikan, untuk menjaga kebhinekaan, masyarakat Indonesia harus melihat kembali pemikiran para pendiri bangsa. Salah satunya menelaah kembali peristiwa di tahun 1928.
"Tahun 1928, Sumpah Pemuda dideklarasikan. Sumpah Pemuda digagas oleh banyak organisasi pemuda. Dari Aceh sampai Papua. Saat itu mereka sudah merumuskan bahwa harus bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu. Indonesia," ujar Tito.
Tito memaparkan, para pendiri bangsa sudah paham betul bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras dan agama. Sehingga, mereka merumuskan Sumpah Pemuda dan Pancasila untuk wadah dari keberagaman Indonesia.
"Tahun 1928 sudah sepakat untuk meminggirkan seluruh perbedaan suku, ras dan agama. Tidak ada dalam Sumpah Pemuda disebut suku mayoritas, agama mayoritas maupun warga keturunan atau bukan. Semua melebur menjadi satu dan meminggirkan perbedaan," papar Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan, di era sekarang, Indonesia mengalami kemunduran. Sebagian sudah membicarakan kesukuan, agama maupun warga keturunan. padahal sejak 1928 pendiri bangsa tahu betul itu harus disingkirkan.
"Kita harus kembali melihat peristiwa tahun 1928 dan tahun 1945. Kita singkirkan perbedaan. Mari bersama kita membangun Indonesia dan menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika," tegas Tito.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca SelengkapnyaPengamanan tingkat tinggi diterapkan oleh Paspampres sebelum Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78 dilaksanakan pada Kamis (17/8) kemarin.
Baca SelengkapnyaHari Sirkus Sedunia adalah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam sejarah berdirinya negara Singapura, sosok presiden pertama yang menjabat adalah keturunan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSimak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaPedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya
Baca SelengkapnyaAdi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnya