Isu Papua Dibawa ke Komisi HAM PBB, Menko Polhukam Kirim Perwakilan di Jenewa
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menanggapi rencana tokoh separatis Benny Wenda yang akan membawa konflik di Papua ke Komisi Tinggi HAM PBB di Jenewa Swiss yang digelar hari ini, Senin (9/9).
Dia mengatakan, pihaknya sudah mengirim Perwakilan Tetap Indonesia (Watapri) untuk menjelaskan keadaan sebenarnya.
"Watapri kita untuk PBB di Jenewa, Pak Hasan Kleib sudah bertemu dengan komisioner Komisi Tinggi HAM untuk menyampaikan kebenarannya," ujar Wiranto di Media Center Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (9/9).
Wiranto menegaskan, informasi sebenar-benarnya harus disampaikan kepada dunia internasional agar tak terjadi kesalahpahaman. Sebab, dia menilai telah banyak terjadi misinformasi akan konflik yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
Yakni seperti informasi mengenai pelanggaran HAM, banyaknya pembunuhan, dan aksi tuntut kemerdekaan yang sebenarnya tidak terjadi di Papua.
"Jangan sampai informasi (salah) ini diterima oleh Komisi Tinggi HAM sebagai kebenaran," ungkapnya.
"Kemudian saya ingin menjelaskan tentang berita-berita bahwa ada negara-negara ada yang mendukung keinginan (Papua) untuk merdeka dan referendum. Saya sampaikan bahwa jalan-jalan hukum internasional sudah tertutup, referendum ingin merdeka itu sudah absurd, itu sudah tidak relevan lagi dengan kondisi hukum internasional maupun nasional," lanjut dia.
Wiranto menambahkan, saat ini yang menjadi perhatian pemerintah adalah langkah-langkah untuk membangun NKRI ke depan. Papua sebagai bagian dari Indonesia pun harus merasakan pembangunan yang rata.
"Kita nanti melanjutkan dialog untuk pembangunan Papua ke depan nanti gimana. Supaya ada akselerasi pembangunan yang lebih dapat menyejahterakan dan memajukan rakyat Papua," ucap Wiranto.
"Dan ternyata sangat banyak teman-teman kita di sana, tokoh adat dan pimpinan daerah yang menyadari pilihan terbaik adalah mempertahankan NKRI, termasuk Papua dan Papua Barat untuk bersama membangun NKRI ke depan," dia mengakhiri.
Reporter: Ratu Annissa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaPengukuhan Pengurus Kwarnas Pramuka periode 2023-2028 berdasarkan Keputusan Presiden.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, hingga kini masih dalam sandera KKB. Penyanderaan sudah terjadi 7 Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPj. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, dianugerahi gelar Kolakino Liwu Pancana oleh Lembaga Adat Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaJenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dikabarkan bakal tiba sekira Pukul 09.00 WIT di Bandara Sentani Jayapura.
Baca Selengkapnya