Isu Bahrun Naim tewas, Kapolri Tito kirim anak buah cek di Interpol
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan belum mempercayai berita tewasnya Petinggi ISIS asal Solo, Bahrun Naim. Bahrun dikabarkan tewas di Abu Hamam, Suriah, pada 30 November 2017 lalu, yang tersebar di media sosial Whatsapp.
"Bisa ini dia benar-benar meninggal, bisa tidak. Ini trik dia supaya tidak dikejar," kata Tito usai acara HUT Korpolairud ke-67 tahun di Lapangan Bandara Pondok Cabe, Tangerang, Selasa (5/12).
Selain itu, Tito pun mengungkapkan jika memang Bahrun tewas, itu sangat mempunyai pengaruh yang sangat positif di Indonesia. Pengaruh positif yang dimaksudnya ialah berkurangnya aksi-aksi terorisme di Indonesia.
"Sangat berpengaruh, peran dialah intermidery antara ISIS elit, ISIS central dengan kelompok pimpinan dan tokoh-tokoh bahkan kepada operatif. Artinya pelaku langsung yang ada di Indonesia, contoh kasus bom Thamrin, kasus lain yaitu di Madiun itu berhubungan langsung dengan BN," ungkapnya.
Tito menyebut peran Bahrun Naim sendiri sangat sama persis dengan teroris lainnya yaitu Hambali. Karena Bahrun memang mempunyai akses untuk berhubungan langsung di para teroris yang ada di Indonesia.
"Operatifnya, dia memiliki kontak tokoh-tokohnya yang ada di Indonesia, jadi peran dia mirip dengan peran Hambali pada saat jaman Alkaeda dengan Jemaah Islamiyah perantara itu disini Bahrun Naim," ujarnya.
Tito sudah memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu informasi yang sebenar-benarnya. Apakah Bahrun Naim memang sudah tewas atau masih hidup dan berkeliaran di Suriah.
"Menyikapi masalah ini kepolisian harus mencari sumber resmi yang akurat, bisa dari Interpol di luar negeri yang memiliki akses di sana, bisa Amerika, Rusia, Arab, Inggris. Yang memiliki akses betul atau tidak," ucapnya.
Mantan Kepala BNPT ini mengungkapkan Detasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror masih belum mendapatkan informasi terpercaya terkait kabar tersebut. "Kita belum bisa memastikan, kecuali bisa mendapatkan orang tertentu yang tahu dari mata kepalanya sendiri di jaringan itu, baru kita pastikan," ungkapnya.
Selain mencari informasi kebenaran tewasnya Bahrun Naim, pihaknya juga telah melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku penyebaran informasi itu.
"Pasti kita lakukan, prosesnya berjalan sekarang. Tapi kita tidak mau sampaikan detail karena ya nanti ketahuan sama mereka. Saya ngomong begini kan pasti sampai ke mereka juga," ujarnya.
Sayangnya, Mantan Kapolda Metro Jaya ini enggan untuk membeberkan terkait masalah pencarian terhadap pelaku penyebaran informasi tersebut. "Itu nggak saya sampaikan dulu sekarang," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasi Humas Porlesta Manado, Ipda Agus Haryono belum bisa mendetailkan terkait alasan kunjungan dari Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaMendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengajak semua relawan dan kader partai pengusung AMIN menggerakkan yang paling bawah untuk menang tebal di Banten.
Baca SelengkapnyaSeorang suami istri bangga dengan pencapaian anaknya yang berhasil jadi calon perwira TNI Polri.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaMomen wisuda seorang taruna bikin salah fokus (salfok) warganet di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca Selengkapnya