Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Reaksi Istana Soal OPM Ancam Tembak Warga Non-Papua

Ini Reaksi Istana Soal OPM Ancam Tembak Warga Non-Papua Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan pemerintah terus mengikuti perkembangan konflik yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Termasuk memonitoring adanya ancaman Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap warga sipil non-Papua.

"Kami ikuti perkembangan di Papua Barat dan Papua. Bahwa ancaman kelompok bersenjata (Papua) bukan kali ini saja," kata Pramono di kantornya, Senin (25/2).

Pramono menegaskan Polri dan TNI akan menyikapi ancaman OPM. Polri dan TNI tidak akan membiarkan warga sipil non-Papua yang sedang berada di Papua dan Papua Barat jadi korban penyerangan OPM.

"Siapa pun yang berikan ancaman, TNI dan Polri akan berikan langkah tegas. Apalagi Papua dan Papua Barat jadi prioritas pembangunan oleh Presiden Jokowi," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan TNI dan Polri sudah berkoordinasi untuk menangani ancaman OPM terhadap warga sipil non-Papua. Dalam waktu dekat, TNI dan Polri bertindak tegas.

"Ancaman tersebut menjadi warning, dan Kapolri, Panglima TNI secara seksama memantau. Saya sudah dengar di internal TNI, Polri sudah ada koordinasi," kata Pramono.

Sebelumnya, OPM melalui pentolan TPNPB-OPM, Egianus Kogeya menyampaikan ultimatum kepada pemerintah. Salah satu poin dari ultimatum yaitu akan menembak warga sipil non-Papua yang tidak mau meninggalkan Kabupaten Nduga.

Ultimatum tersebut disampaikan melalui media sosial Facebook TPNPB pada Sabtu (23/2). Berikut ultimatum untuk pemerintah yang dikeluarkan TPNPB-OPM:

1. Perang kami TPNPB kodap III Ndugama tuntut Kemerdekaan Bangsa Papua Barat untuk Penentuan Nasip sendiri.2. Perang kami tidak akan pernah berhenti sampai pengakuan kemerdekaan Papua.3. Kami minta kepada pemerintah Indonesia tuntutan pengakuan kemerdekaan Papua hanya dengan kontak senjata.4. Kami TPNPB/OPM tidak minta pembangunan dan bama seluruh masyarakat 32 Distrik Kab Nduga minta Merdeka.5. Seluruh Tanah Ndugama dari ujung sampai ujung manusia Rambut Lurus Warna kulit putih adalah musuh utama TPNPB Kodap III Ndugama karena banyak anggota TNI/POLRI, pria, wanita yang selama ini menyamar ibu guru, suster, dan tukang bangunan bahkan sopir taksi kami akan tembak.6. Kami harap Pos TNI yang bertugas di Distrik Mbua segera hentikan operasi di perkampungan masyarakat.7. Sampai dengan pernyataan ini kami keluarkan semua warga sipil non Papua kosongkan daerah Kabupaten Nduga. Kalau sampai masih ada kami akan tembak.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OPM Berkali-kali Serang Pos TNI di Kampung Paro, Akhirnya Berhasil Dilumpuhkan
OPM Berkali-kali Serang Pos TNI di Kampung Paro, Akhirnya Berhasil Dilumpuhkan

Penyerangan OPM tersebut dilancarkan seiring dengan niat OPM mengganggu keamanan wilayah Papua.

Baca Selengkapnya
Solusi Komnas HAM untuk Presiden Terpilih Menangani Konflik di Papua
Solusi Komnas HAM untuk Presiden Terpilih Menangani Konflik di Papua

Komnas HAM mengingatkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih tidak melakukan pendekatan keamanan berlebihan di Papua.

Baca Selengkapnya
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara

Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan
Timnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan

Kata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.

Baca Selengkapnya
Prabowo Menolak Omong Kosong Soal Kerja Sama Selatan-Selatan dalam Debat Capres
Prabowo Menolak Omong Kosong Soal Kerja Sama Selatan-Selatan dalam Debat Capres

Capres Anies Baswedan yang mendapat kesempatan menanggapi menilai penjelasan Prabowo tidak menggambarkan tentang peran Indonesia di selatan-selatan.

Baca Selengkapnya
Teror di Papua Diduga Dilakukan OPM: Satu Warga Meninggal Terkena Tembakan dan Dua Warga Terluka
Teror di Papua Diduga Dilakukan OPM: Satu Warga Meninggal Terkena Tembakan dan Dua Warga Terluka

Teror di Papua: Satu Warga Meninggal Terkena Tembakan dan Dua Warga Luka Tembak

Baca Selengkapnya
Pendapat Pakar Terkait TNI Ubah Istilah KKB di Papua menjadi OPM
Pendapat Pakar Terkait TNI Ubah Istilah KKB di Papua menjadi OPM

Jenderal Agus mengungkap penggantian nomenklatur itu mengikuti penyebutan dari OPM sendiri.

Baca Selengkapnya
Dengan Kekuatan Senjata, Mayjen Izak Pangemanan Akui Sangat Mudah Menghancurkan OPM Papua
Dengan Kekuatan Senjata, Mayjen Izak Pangemanan Akui Sangat Mudah Menghancurkan OPM Papua

Pernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.

Baca Selengkapnya