Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini bahaya media sosial di mata Panglima TNI dan Kapolri

Ini bahaya media sosial di mata Panglima TNI dan Kapolri Hadi Tjahjanto dan Tito Karnavian. ©2018 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Perkembangan dunia serba digital di Indonesia begitu pesat. Hal itu dinilai memudahkan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa melalui media sosial yang menjadi bagian dari teknologi tersebut.

Sebagian masyarakat juga kerap memposisikan dirinya sebagai orang yang lebih dahulu mengetahui setiap peristiwa. Sehingga akan langsung mempublish informasi tersebut tanpa kroscek terlebih dahulu.

Hal itu dikatakan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memberikan pengarahan kepada ribuan personel TNI dan Polri di halaman kantor Gubernur Riau, Jumat (20/4). Hadi menyebutkan, era digital bisa membahayakan jika disalahgunakan oleh masyarakat.

Hadi menceritakan kejadian berita hoax yang dialami mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno yang dikabarkan ke media sosial dengan berita meninggal dunia. Padahal, Tri Sutrisno dalam kondisi sehat walafiat dan sedang melakukan lari pagi di sekitar rumahnya. Kenyataannya, yang meninggal dunia tersebut adalah tetangga Tri Sutrisno.

"Pagi-pagi ada seseorang sedang lari, aerobik usai salat subuh. Di depan rumah pak Tri, ada tulisan telah meninggal dunia. Dia tanpa mengkonfirmasi dulu langsung posting, pak Tri Sutrisno meninggal dunia dan sebagainya. Padahal, pak Tri saat itu sedang lari pagi di situ, sehat walafiat, yang meninggal adalah tetangganya," ujar Hadi.

Hadi menyebutkan, postingan tersebut sangat berbahaya karena berita tidak sesuai fakta yang terjadi di lapangan.

"Kalau dia sudah mendapatkan follower yang banyak, artinya dia sudah menjadi panglima tanpa melihat prajuritnya. Apapun yang dia inginkan, dia tulis, pasti berpengaruh," ucap Hadi.

Hadi menjelaskan, jika seseorang yang sudah memiliki pengikut banyak di akun media sosial, dapat sangat membahayakan di masyarakat jika mempublikasikan informasi tak benar.

"Contohnya, dia punya akun Facebook, Twitter. Dia tulis, jangan lewat depan rumah pak Kapolri, terus tersebar sampai mungkin sekian juta. Betul, depan rumah pak Kapolri sepi, tidak ada yang lewat, karena berita itu tadi. Padahal Kapolri tidak sedang ada kegiatan. Itu hebatnya, apabila kita menguasai digital sosmed," kata Hadi.

Hal senada juga diungkapkan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian. Dia mengatakan, setiap orang bisa menjadi citizen jurnalis. Orang itu melaporkan apa yang ditemui langsung, dalam beberapa detik sudah langsung viral, dan jika menarik akan menjadi isu. Menurut Tito, isu itu bisa membuat pecahnya konflik.

"Kita lihat kemarin ada kejadian, teman ojek online ada yang dibunuh di suatu tempat. Kemudian pelaku ditangkap, dibawa ke Polres di Palembang. Dalam hitungan menit, ribuan orang pengemudi ojek online datang ke kantor Polres itu. Sehingga saya perintahkan (pelaku) pindahkan ke Polda. Dari pada nanti diambil ramai-ramai terus nanti dibunuh," kata Tito.

Menurut Tito, berkumpulnya ribuan pengemudi ojek online tersebut ke Polres tersebut lantaran mengetahui pelaku pembunuhan ditangkap melalui media sosial. Kabar di medsos dalam hitungan menit bisa mengumpulkan ribuan orang.

"Sosial media bisa membuat mengumpulkan orang dengan cepat. Di dunia siber tidak perlu mengumpulkan orang. Ada group di sosial media hingga jutaan orang. Kalau dilemparkan satu berita saja, jutaan orang langsung tahu, tidak perlu ngumpulin," kata Tito.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?

Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Jokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya

Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.

Baca Selengkapnya
Polri Bersiap Tugas di IKN, Gunakan Teknologi Sesuai Konsep Wilayah
Polri Bersiap Tugas di IKN, Gunakan Teknologi Sesuai Konsep Wilayah

Kehadiran polisi yang bertugas dengan menyesuaikan perkembangan teknologi diyakini dapat memaksimalkan pelayanan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Korlantas Polri Bentuk Samsat Digital Pertama di Indonesia, Simak Keunggulannya
Korlantas Polri Bentuk Samsat Digital Pertama di Indonesia, Simak Keunggulannya

"Dengan digitalisasi Samsat ini, pelayanan masyarakat dimudahkan, tidak perlu turun lagi mengantri," kata Irjen Aan

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Pusat Pengujian Perangkat Digital Terlengkap di Asia Tenggara
Jokowi Resmikan Pusat Pengujian Perangkat Digital Terlengkap di Asia Tenggara

Pusat pengujian ini dibangun senilai hampir Rp 1 Triliun.

Baca Selengkapnya
Hari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media
Hari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media

Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.

Baca Selengkapnya
TKN Beberkan Dugaan Indikasi Upaya Penggagalan Pemilu 2024
TKN Beberkan Dugaan Indikasi Upaya Penggagalan Pemilu 2024

Ada juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.

Baca Selengkapnya