Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan korban sodomi menggugat JIS USD 125 juta

Ini alasan korban sodomi menggugat JIS USD 125 juta Ruang sidang JIS di PN Selatan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Sidang perdata gugatan keluarga korban sodomi, AK terhadap Jakarta Internasional School (JIS) dan Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, hari ini. Dalam sidang perdana tersebut, pihak korban mengubah dasar gugatan.

Sebelumnya pihak korban akan menggugat JIS dan Kemendikbud secara perdata sebesar USD 12 juta. USD 12 Juta itu terdiri dari USD 2 juta untuk kerugian materiil dan USD 10 juta untuk kerugian immateriil.

Namun dalam sidang perdana ini pihak korban mengubah nominal kerugian yang digugat. Pihak Korban meminta ganti rugi jadi USD 125 juta. Pihak pengacara keluarga korban menyebut kerugian materiil sebesar USD 25 juta dan immateriil sebesar USD 100 juta. Lalu apa alasan gugatan pihak keluarga korban membengkak?

"Anak saya kan diterapi. Terapinya juga dari luar negeri dari Belanda, dan sampai sekarang juga masih berjalan (terapinya)," ujar orangtua korban AK, T kepada wartawan usai sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (27/5).

Menurut T, anaknya hingga kini masih trauma akibat pelecehan seksual yang dialaminya. Dia pun menyebut meski gugatan perdata itu nilainya fantastis, tetapi tidak akan ada orangtua yang mau anaknya jadi korban sodomi.

"Saya tanya balik, apakah Anda rela anaknya ditukar dengan uang itu. Saya rasa tidak akan ada orangtua yang rela anaknya ditukar dengan uang. Lagi pula anak saya diperlakukan parah oleh pihak JIS," ujar T.

Sementara pihak kuasa hukum JIS mengaku kaget dengan perubahan nilai gugatan itu. Menurut kuasa hukum JIS, Hary Pontoh, perubahan nominal gugatan ini baru terjadi kali ini.

"Apalagi kan pelakunya bukan dari pihak JIS. Ya silakan saja nanti dibuktikan, kan bukan JIS yang melakukan aksi pelecehan seksual," ujar Hary Pontoh.

Menanggapi hal tersebut, pengacara keluarga korban menyebut meski pelecehan itu tidak dilakukan JIS, namun JIS sebagai pihak sekolah wajib bertanggung jawab.

"Apa pun yang terjadi, pihak JIS tetap harus bertanggung jawab terhadap tindakan yang terjadi di sekolahnya," ujar pengacara keluarga korban, Cinta Trisula.

Sidang sendiri hanya berjalan singkat. Hakim ketua Aswandi yang memimpin sidang memutuskan agar kedua belah pihak yang bersengketa menyelesaikan masalah ini dengan jalan damai atau mediasi.

"Kita berikan waktu kepada kedua pihak untuk menyelesaikan dengan jalan mediasi. Sidang kita tutup," ujar Aswandi yang meminta kedua pihak menempuh jalur mediasi.

Kedua belah pihak pun berunding di salah satu ruangan di PN Jaksel. Namun belum ada kesepakatan.

"Kita diberi waktu dua minggu untuk berdamai. Kita disarankan untuk menempuh jalur perundingan atau perdamaian di luar sidang selama 2 minggu. Jika dalam waktu dua minggu belum ada kesepakatan, sidang akan kembali dilanjutkan," ujar Cinta Trisula.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akhir Aksi Sindikat Penipuan Penerimaan ASN Kemenkumham dan Kemenag
Akhir Aksi Sindikat Penipuan Penerimaan ASN Kemenkumham dan Kemenag

Dari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.

Baca Selengkapnya
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.

Baca Selengkapnya
Momen Haji Isam Orang Terkaya di Kalsel Ulang Tahun, Hadiahnya Bukan Barang Mewah tapi Jajanan Kaki Lima
Momen Haji Isam Orang Terkaya di Kalsel Ulang Tahun, Hadiahnya Bukan Barang Mewah tapi Jajanan Kaki Lima

Bukan barang mewah, sang rekan malah memberinya hadiah tak terduga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Kurang Ajar Pengemis di Bandung, Tak Diberi Uang Mobil Orang Diludahi
Kelakuan Kurang Ajar Pengemis di Bandung, Tak Diberi Uang Mobil Orang Diludahi

Parah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok Kiai Hasyim Pendiri NU Bojonegoro, Perintahkan Anaknya Menikahi Perempuan Kota demi Syiarkan Ajaran Aswaja
Sosok Kiai Hasyim Pendiri NU Bojonegoro, Perintahkan Anaknya Menikahi Perempuan Kota demi Syiarkan Ajaran Aswaja

Keilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus

Baca Selengkapnya
Asmara Berdarah Tukang Buah Kramat Jati: Ada Tantangan dan Uang Damai Rp5 Juta dari Korban
Asmara Berdarah Tukang Buah Kramat Jati: Ada Tantangan dan Uang Damai Rp5 Juta dari Korban

Adanya prahara perselingkuhan membuat hubungan antara DJ dan Utomo gelap mata.

Baca Selengkapnya