Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hutan konservasi pengawasan BKSDA Riau terbakar 15 hektare

Hutan konservasi pengawasan BKSDA Riau terbakar 15 hektare Kebakaran hutan di Riau. ©2018 Istimewa

Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mencapai 15 hektare terjadi di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Provinsi Riau beberapa hari terakhir ini. Lahan itu merupakan kawasan Hutan Konservasi dalam pengawasan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam.

"Dari awal terjadinya kebakaran lahan di Dumai, tim gabungan TNI Polri, BKSDA dan Manggala Agni melakukan pemadaman di lokasi yang terbakar," ujar Kapolres Dumai AKBP Restika Pardamean Nainggolan kepada merdeka.com, Jumat (20/7).

Untuk penanganannya, Tim Satuan Tugas K‎arhutla Riau melakukan pemadaman dengan berbagai cara melalui darat. ‎‎Restika menjelaskan ada 1 titik api dengan luas lahan 15 hektare, yang mereka padamkan.

"Lahan tersebut statusnya Hutan Konservasi dalam pengawasan BBKSDA Provinsi Riau, yang terbakar seluas 15 hektare. Api sudah berangsur padam, saat ini dalam proses pendinginan," kata Restika.

‎Restika menyebutkan, tim gabungan itu menggunakan alat berupa 1 unit mesin Waterax Portable Pump 2 cabang milik Manggala Agni, 2 mesin Robin milik kebun Dumai Motor, serta 1 mesin Robin Polsek Medang Kampai‎.

"Terbakarnya itu tepat di titik kordinat‎ N 1°37'.13" E 101°29'.2"‎. Kondisi lahannya gambut, sejak beberapa hari terbakar, hingga tadi kita berhasil padamkan," kata Restika.

‎Petugas yang terlibat dalam proses pemadaman antara lain dari Polsek Medang Kampai sebanyak 8 personel, TNI 7 personel, Manggala Agni 7 orang, BBKSDA 5 orang serta dari perusahaan‎ Kebun Dumai Motor 4 orang.

"Tindakan dan yang dilakukan petugas dengan cara melakukan pemadaman dan pendinginan agar api tidak menjalar. Membuat kanal dan embung untuk persediaan air," kata Restika.

Sementara untuk penegakkan hukum yang dilakukan jajaran Polres Dumai, Restika menyebutkan pihaknya tengah menyelidiki pelaku pembakaran lahan tersebut.

"Petugas Reskrim sedang menyelidiki siapa pelaku pembakaran dan dari mana api berasal," ‎kata Restika.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air

Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air

Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Heroik, Potret Kapolres di Riau Seberangi Sungai Hingga 'Belah Hutan' Demi Padamkan Kebakaran Lahan Sawit

Heroik, Potret Kapolres di Riau Seberangi Sungai Hingga 'Belah Hutan' Demi Padamkan Kebakaran Lahan Sawit

Luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 15 hektare. Enam titik api sudah berangsur padam.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
KLHK dan Pupuk Kaltim Kolaborasi Pulihkan Ekosistem Konservasi Taman Nasional Kutai, Ini Program Dijalankan

KLHK dan Pupuk Kaltim Kolaborasi Pulihkan Ekosistem Konservasi Taman Nasional Kutai, Ini Program Dijalankan

Masyarakat sekitar kawasan ekosistem mangrove yang menjadi lokasi kerja sama mesti dilibatkan dan menjadi bagian dalam kegiatan kerja sama ini.

Baca Selengkapnya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang

Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Tanaman Ajaib Ini Ditemukan Tumbuh Lagi Setelah 2.000 Tahun, Dulu Dipakai Untuk Alat Kontrasepsi, Di Sini Lokasinya

Tanaman Ajaib Ini Ditemukan Tumbuh Lagi Setelah 2.000 Tahun, Dulu Dipakai Untuk Alat Kontrasepsi, Di Sini Lokasinya

Tanaman ini sangat berharga dan mahal, nilainya bahkan sama dengan perak.

Baca Selengkapnya
Berukuran Seperti Tikus, Hewan Ini Sempat Dianggap Jenis Primata Tapi Ternyata Bukan

Berukuran Seperti Tikus, Hewan Ini Sempat Dianggap Jenis Primata Tapi Ternyata Bukan

Selama 50 tahun, hewan ini dianggap jenis primata.

Baca Selengkapnya