Hukum tak lagi dianggap, koboi jalanan berpistol gentayangan
Merdeka.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Hamidah Abdurrachman menanggapi fenomena orang yang menakut-nakuti masyarakat dengan menggunakan senjata api. Koboi jalanan yang mengaku aparat ini membawa pistol dan tak segan untuk mengancam lawannya dengan main tembak.
"Saya kira ada yang mulai berubah dalam masyarakat kita sekarang ya. Masyarakat kita ini ada kecenderungan untuk berbuat kejahatan seolah-olah sekarang menjadi biasa. Jadi istilahnya kejahatan sekarang itu sifatnya kanal, dangkal," kata Hamidah di Kantor Kompolnas, jakarta Selatan, Selasa (20/8).
Hamidah menilai, jika dahulu masyarakat akan selalu berpikir ulang untuk melakukan kejahatan. Sebab masyarakat dulu ada kecenderungan takut kepada hukum. Akan tetapi, saat ini orang-orang telah menganggap kejahatan adalah hal yang biasa. Akibatnya banyak orang yang semakin berani berulah, hingga membunuh.
"Jadi menurut saya memang rasa penghargaan terhadap nyawa manusia ini sudah berkurang," ujarnya.
Menurut Hamidah, hal-hal semacam ini tak bisa terus didiamkan. Polisi lah yang harus melakukan pergerakan untuk menyelesaikan jalan keluar dari fenomena koboi jalanan tersebut. Sebab, semakin ke sini masyarakat terkesan sudah tak ada ketakutan lagi pada hukum.
"Bukan hanya terhadap polisi, tapi pada hukum sekarang masyarakat nggak takut saya kira. Terhadap hukum dan terhadap negara. Kalau terus-terus ini dibiarkan, kalau polisi tidak segera memberikan kebijakan strategis untuk mengatasi ini, bisa jadi negara kita akan anomi, seolah-olah tidak ada hukum," imbuh Hamidah.
Di tempat yang sama, Komisioner Kompolnas M Nasser juga mengatakan hal yang serupa. Ia menilai bahwa hal tersebut merupakan ciri-ciri daripada masyarakat modern, yang semakin tak menghargai apalagi peduli kepada orang lain.
"Yang jelas memang sekarang ada gangguan Kamtibmas. Bagi saya ini kan memang potret dari masyarakat kita. Semakin permisif, semakin tidak peduli dengan masyarakat, mau memenangkan kepentingannya sendiri," kata Nasser.
Sebelumnya, diberitakan seorang pria yang mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) menodongkan senjata api kepada pengendara mobil, Scriven Mantiri (26) di Tol Cibitung, Kabupaten Bekasi, Senin (19/8) malam. Pria berinisial MA itu tak terima setelah ditegur oleh Scriven karena mengemudi ugal-ugalan di jalanan.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Baca SelengkapnyaAir terjun ini dijamin "menggoda" para pengguna jalan.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaAsap pembakaran jerami sangat berbahaya untuk pengguna jalan tol. Pemandangan pengemudi sangat terbatas terhalang asap.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca Selengkapnya