Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hattrick La Nina, Musim Kemarau di Sumsel Tahun 2022 Datang Terlambat

Hattrick La Nina, Musim Kemarau di Sumsel Tahun 2022 Datang Terlambat Waspada Fenomena La Nina. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Prakiraan musim kemarau di Sumatera Selatan secara umum masuk pada Juni 2022. Namun, hingga saat ini masih sering terjadi hujan di sebagian besar wilayah itu.

Kepala Stasiun Klimatologi Sumsel Wandayantolis mengungkapkan, peningkatan curah hujan yang terjadi di musim kemarau salah satunya diakibatkan adanya fenomena La Nina. Kondisi La Nina lemah yang terjadi di awal tahun 2022 meningkat menjadi La Nina moderat pada awal Maret hingga akhir Mei 2022.

"Fenomena La Nina selama tiga tahun berturut-turut menyebabkan musim kemarau di Sumsel tahun ini datang terlambat," ungkap Wandayantolis dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (1/7).

Dikatakan, indeks ENSO pada dasarian kedua Juni 2022 menunjukkan kondisi La Nina lemah. BMKG memprakirakan kondisi ENSO netral akan berlangsung pada Juli-September 2022.

Di samping itu, Indeks Dipole Mode juga menunjukkan kondisi IOD negatif. BMKG memprakirakan kondisi IOD akan cenderung netral-egatif hingga Desember 2022. Fenomena IOD negatif mengindikasikan suhu permukaan laut di sekitar wilayah Indonesia terutama di wilayah perairan Sumatera cenderung lebih hangat dibandingkan suhu permukaan laut di Pantai Timur Afrika.

"Akibatnya, massa udara yang membawa uap air terbawa ke wilayah Sumatera. Hal ini jelas akan meningkatkan pembentukan awan," ujarnya.

Analisis pada 20 Juni 2022 menunjukkan MJO aktif di fase 1 dan diprediksi tetap aktif di fase 1 dan 2 hingga akhir dasarian III Juni kemudian tidak aktif di awal dasarian I Juli 2022. Terjadinya Gelombang Rosby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin di wilayah Indonesia mengindikasikan adanya peluang terbentuknya awan hujan di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya.

"Fenomena MJO dan Gelombang Kelvin saat ini dipantau bergerak dari arah Samudera Hindia ke Samudera Pasifik melalui wilayah Indonesia," terangnya.

Kemudian, angin timuran yang bertiup di wilayah Indonesia relatif lebih kuat dibanding klimatologisnya, kecuali wilayah Sumatera bagian Selatan, Kalimantan bagian barat hingga selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua bagian tengah hingga selatan.

Kondisi ini juga diperparah oleh adanya daerah konvergensi (belokan) yang merupakan pola-pola pusaran angin di wilayah perairan barat Sumatera dan sekitar Kalimantan yang membentuk daerah belokan yang menyebabkan pengangkatan uap-uap air yang membantu proses pembentukan awan.

Sementara sifat hujan berkisar normal hingga atas normal yang berarti curah hujan akan sama atau lebih tinggi dari biasanya pada periode yang sama dengan rata-ratanya. Pada ZOM 35 dan ZOM 36 di sebagian kecil Palembang bagian Timur, sebagian Ogan Komering Ilir bagian Barat hingga Selatan, sebagian kecil Banyuasin bagian Selatan, Ogan Ilir bagian Selatan, OKU Timur bagian Utara menunjukkan adanya penurunan curah hujan pada bulan Mei Dasarian I.

Namun adanya kondisi dinamika atmosfer di atas mengakibatkan kenaikan curah hujan sehingga tidak dapat memenuhi kriteria musim kemarau. Kondisi-kondisi dinamika atmosfer tersebut akan diikuti oleh peningkatan curah hujan di wilayah Sumsel.

"Dampak turunan dari meningkatnya curah hujan adalah terdapat potensi terjadinya genangan, banjir, dan tanah longsor," pungkasnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Sebut BLT El Nino akan Diperpanjang Sampai Juni 2024

Airlangga Sebut BLT El Nino akan Diperpanjang Sampai Juni 2024

BLT El Nino diklaim untuk membantu masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga akibat musim kemarau panjang.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Akui Kurang Antisipasi Dampak El Nino di Indonesia

Pemerintah Akui Kurang Antisipasi Dampak El Nino di Indonesia

Pemerintah waspadai dampak el nino pengaruhi suplai listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Terserang El Nino dan Anomali Mahalnya Harga Beras

Terserang El Nino dan Anomali Mahalnya Harga Beras

Dampak El Nino akan menganggu komoditas tanaman utama, seperti gandum, jagung, beras, kedelai, dan sorgum.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini

Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini

Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Selengkapnya
Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini

Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini

Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.

Baca Selengkapnya
Jokowi Yakin Daya Beli Masyarakat Naik Setelah Penyaluran BLT El Nino Rampung

Jokowi Yakin Daya Beli Masyarakat Naik Setelah Penyaluran BLT El Nino Rampung

BLT El Nino merupakan bantuan dari pemerintah karena musim kemarau yang panjang yang diakibatkan oleh El Nino.

Baca Selengkapnya
Kepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim

Kepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.

Baca Selengkapnya
Benarkah Beras Langka di Alfamart dan Indomaret karena Bansos? Kepala Bapanas Jawab Begini

Benarkah Beras Langka di Alfamart dan Indomaret karena Bansos? Kepala Bapanas Jawab Begini

Arief menyebut, kelangkaan beras saat ini diakibatkan oleh dampak El Nino yang mempengaruhi produksi padi di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Airlangga Usul BLT El Nino Diperpanjang Hingga Kuartal I-2024

Airlangga Usul BLT El Nino Diperpanjang Hingga Kuartal I-2024

Diketahui, pemberian BLT El Nino ini akan berakhir pada akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya