Hasil Tes Covid RT-LAMP Diperoleh Kurang dari Satu Jam, Bisa Deteksi Omicron Juga
![Hasil Tes Covid RT-LAMP Diperoleh Kurang dari Satu Jam, Bisa Deteksi Omicron Juga](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2022/01/17/1398354/540x270/hasil-tes-covid-rt-lamp-diperoleh-kurang-dari-satu-jam-bisa-deteksi-omicron-juga.jpg)
Merdeka.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan hasil tes Covid-19 berbasis molekuler dengan menggunakan metode RT-LAMP (reverse transcription loop mediated isothermal amplification) diperoleh lebih cepat, yakni kurang dari satu jam.
"Reaksinya itu satu jam sampai dengan terdeteksi," kata peneliti di Pusat Riset Kimia BRIN Tjandrawati Mozef dalam Sapa Media BRIN dalam jaringan di Jakarta, dilansir Antara, Senin (17/1).
Reaksi amplifikasi gen target dengan metode RT-LAMP berlangsung kurang dari satu jam sehingga diagnosa hasil Covid-19 bisa diperoleh lebih cepat, dengan hasil seakurat RT-PCR. Tjandrawati mengatakan bahkan dalam waktu kurang lebih 30 menit, sudah mulai terjadi proses reaksi amplifikasi.
Selain itu, RT-LAMP bisa mendeteksi Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron, juga dapat mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2 pada sampel sampai nilai cycle threshold (Ct) 36 di PCR. Nilai Ct tinggi menggambarkan kadar virus rendah.
Diharapkan, RT-LAMP yang dikembangkan Tjandrawati bersama tim dapat menjadi metode alternatif untuk pengujian molekuler terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 sehingga bisa segera diaplikasikan di tengah masyarakat.
Tjandrawati menuturkan jika suatu daerah tidak memungkinkan melakukan tes PCR karena ketiadaan alat PCR, maka RT-LAMP dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan tes Covid-19 di daerah tersebut sehingga masyarakat bisa lebih mudah menjangkau tes Covid-19.
"Ini (RT-LAMP) tidak memerlukan alat PCR, jadi dia (RT-LAMP) relatif lebih bisa mendeteksi, reaksi lebih cepat dan lebih sederhana karena sistem isotermal," ujarnya.
Dengan demikian, RT-LAMP dapat melengkapi kebutuhan metode untuk mendeteksi Covid-19 di Tanah Air, di samping metode lain berbasis molekuler seperti RT-PCR.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/15/1702606468585-u8nvc.jpeg)
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya![Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/15/1702611293350-paocf.jpeg)
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca Selengkapnya![Begini Fase Perjalanan Klinis DBD Agar Membantu Selamatkan Nyawa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/16/1721108220633-5fjcc.jpeg)
Virus akan mengeluarkan zat ositokin yang mengaktivasi proses yang menyebabkan demam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
![Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/4/29/1714399826865-wdc9k.jpeg)
Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca Selengkapnya![Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/3/1714736499990-4odtc.jpeg)
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya![Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/1/1709286552209-9f1dg.jpeg)
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya![Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/15/1702608268272-em7fcj.jpeg)
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya![Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/26/1703557256307-o7fk7.jpeg)
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya![Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/19/1702953742547-qmyoy.jpeg)
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya