Harimau Tertangkap di Tapsel Dilepas ke Hutan TNGL Gayo Lues
Merdeka.com - Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang tertangkap di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut, pada Agustus lalu, telah berhasil dipulihkan. Si belang betina yang diberi nama Sri Nabilla itu pun dilepasliarkan ke habitatnya di daerah Kappi yang merupakan zona inti kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Gayo Lues, Aceh.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Hotmauli Sianturi, dalam siaran persnya menyatakan, kawasan itu dipilih sebagai lokasi pelepasliaran Sri Nabilla sesuai rencana dan berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan.
"Lokasi itu dinilai cocok untuk lepas liar mengingat di lokasi ini ditemukan kaisan harimau, artinya Kappi-TNGL tepatnya di Cempege adalah habitat harimau sumatera," tulisnya dalam keterangannya, Selasa (3/11).
Luas lokasi pelepasliaran sekitar 4 Ha dan berada pada ketinggian 1.320 mdpl, datar, terbuka dan berbatu. Kawasan itu bagian dari zona inti TNGL yang menyatu dengan hutan zona inti TNGL. Lokasi ini dekat sumber air dan terdapat saltlick yang tersebar. Di lokasi ini juga ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa mangsa, seperti rusa, kijang, dan kambing hutan.
Sebelum dilakukan lepas liar di lokasi ini sudah dilakukan pembersihan jerat oleh BBTNGL. Tujuannya agar harimau yang dilepasliarkan tidak terjerat.
"Sri Nabilla dibawa melalui jalur darat dari Sanctuary Harimau Barumun Nagari, Aek Godang, Barumun-Tapanuli Selatan-Sipirok-Siborong-borong-Dolok Sanggul-Sidikalang (Sumatera Utara) menuju Aceh, melalui Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara, dan terakhir ke Blangkejeren - Kabupaten Gayo Lues Aceh di Bandara Patiambang dengan memakan waktu sekitar 20 jam. Selama dalam perjalanan darat Sri Nabilla selalu dimonitor oleh Tim BBKSDA Sumatera Utara," ujar Hotmauli.
Dari Bandara Patiambang, Sri Nabilla diangkut menggunakan helikopter ke Kappi–TNGL. Satwa ini kemudian dilepasliarkan di sana.
Seperti diberitakan, Sri Nabilla masuk kandang jebak atau perangkap yang dipasang BBKSDA Sumut di Desa Tapus Sipagimbal pada Senin (24/8). Si belang ini diperangkap karena meresahkan warga sekitar karena hampir setiap hari muncul di permukiman dan memangsa ternak warga.
Harimau ini diduga terlibat konflik dengan warga Desa Tapus Sipagimbal sekitarnya sejak Mei 2020. Si belang dilaporkan memangsa anjing, ular dan ternak warga pada Selasa (4/8), lalu kembali memangsa seekor ternak kambing di dekat permukiman warga pada Sabtu (15/8).
Tim dari BBKSDA Sumut yang turun ke lokasi memasang perangkap atau kandang jebak bersama pihak koramil dan kecamatan setempat pada Sabtu (22/8). Dua hari kemudian, harimau itu tertangkap.
Setelah terperangkap, harimau dievakuasi dan diobservasi ke Sanctuary Harimau Barumun Nagari untuk pengecekan kondisi kesehatannya. Dari pemeriksaan diketahui harimau berkelamin betina dengan umur antara 2 hingga 3 tahun.
Secara umum kondisi harimau itu sehat, namun mengalami malnutrisi sehingga tubuhnya terlihat agak kurus, diduga tidak mendapatkan pakan yang cukup. Beratnya hanya 45,2 Kg, padahal untuk seusia itu berat seharusnya minimal 60 Kg.
Harimau yang tertangkap juga mengalami dehidrasi dan anemia yang mengakibatkan kondisinya terlihat lemah. Selain itu banyak ditemukan kutu pada tubuhnya. Tim medis akhirnya memulihkan kondisi Nabilla. Satwa dilindungi itu akhirnya dilepasliarkan ke TNGL.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Membawa Pesan Pemilu Damai di Habitat Harimau Sumatera
Rombongan polisi dan istri mengunjungi permukiman suku Talang Mamak untuk menyosialisasikan pemilu damai.
Baca SelengkapnyaTaman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air
Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.
Baca SelengkapnyaPuluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca SelengkapnyaMengintip TPS 901 yang Dipakai Para Tahanan di Rutan Bareskrim
Ada 100 tahanan yang terdaftar akan menggunakan hak suaranya pada 14 Februari.
Baca SelengkapnyaBegitu Nikmat, Usai Tugas Kepala Aiptu Sabarno Dipijit-pijit Oleh Sang Istri 'Seperti Raja Jalaludin’
Salah satu unggahannya kembali memantik atensi. Terlihat sang istri yang setia memanjakan polisi berkumis tebal satu itu.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas
Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaTanaman Ajaib Ini Ditemukan Tumbuh Lagi Setelah 2.000 Tahun, Dulu Dipakai Untuk Alat Kontrasepsi, Di Sini Lokasinya
Tanaman ini sangat berharga dan mahal, nilainya bahkan sama dengan perak.
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnya