Haedar Pesan Parpol yang Usung Kader Muhammadiyah di Pilpres harus Tanggung Jawab

Sabtu, 25 Maret 2023 13:06 Reporter : Darmadi Sasongko
Haedar Pesan Parpol yang Usung Kader Muhammadiyah di Pilpres harus Tanggung Jawab Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nasir mengatakan koalisi partai politik harus bertanggung jawab bila hendak melirik kadernya dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024. Para kader potensial tentunya akan didorong sebagai bentuk kontribusi pembangunan pada bangsa dan negara.

"Bagus, dilirik berarti menarik kan. Kita dorong mereka, tapi yang melirik harus tanggung jawab. Ya tanggung jawab, harus betul, dia melirik kan harus dia menjadikan, harus jadi kan," kata Haedar Nasir usai Kajian Ramadan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Muhammadiyah di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (25/3).

Selama ini, Muhammadiyah telah berkontribusi melalui kader-kader terbaiknya melalui proses-proses alamiah bermodal kepercayaan dan profesionalisme.

"Tapi alhamdulillah lewat berbagai parpol, kemudian lewat pemerintahan, itu kita punya Menteri proses alami saja. Kita jalani proses alami, saling percaya," sambungnya.

Haedar Nasir mengatakan, sesuai dangan amanat Muktamar Solo dan Makassar, bahwa Muhammadiyah akan stretching pada membangun kekuatan ekonomi lewat jalur amal usaha dan perintisan ekonomi baru.

"Karena kekuatan umat kekuatan bangsa itu letaknya di ekonomi, lihat bangsa-bangsa lain yang maju karena memang ekonominya dibangun. Insya Allah bangsa ini punya potensi besar sumber daya alamnya besar, kemudian potensi gotong royongnya bisa jadi kekuatan. Tinggal harus ada akselerasi," bebernya.

2 dari 2 halaman

Sementara program Muhammadiyah terkait politik, Haedar secara ringan menganggap sebagai pekerjaan pihak lain, selain sebagai agenda rutin lima tahunan. Muhammadiyah memberi kebebasan kepada warganya untuk menentukan pilihan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

"Politik kan sudah rutin. Pertama yang menyelenggarakan Pemilu sudah ada. Maka Muhammadiyah tidak perlu menjadi KPU. Parpol yang ngurus pengusungan capres dan cawapres dan caleg itu sudah ada, 18 Partai. Muhammadiyah bukan parpol kan. Jadi kita gerakkan supaya masyarakat warga Muhammadiyah memilih sesuai dengan keyakinannya dan yang bisa membangun Indonesia ke depan lebih baik," urainya.

Haedar menegaskan, Muhammadiyah akan menjadi penyeimbang dalam kaitan menjaga keutuhan bangsa dan negara. Terlalu mahal bila harus terpecah belah hanya untuk urusan politik.

"Kemudian Muhammadiyah akan menjaga keseimbangan agar bangsa ini tetap rukun, guyub, biarpun berbeda pilihan politik. Karena harganya terlalu mahal kalau gara-gara politik kemudian kita terpecah belah," katanya.

Haedar Nasir menjadi pembicara pembuka dalam Kajian Ramadan yang digelar oleh Dewan Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Dijadwalkan hadir sebagai pembicara, Menteri PMK Muhadjir Effendy dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

[cob]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini