Hadang water cannon, pendukung Imba-Bobby rebahan di jalan
Merdeka.com - Ribuan massa pendukung Calon Wali kota dan Wakil Wali kota Manado Jimmy Rimba Rogi-Bobby Daud (Imba-Bobby) yang melakukan aksi damai, Senin (16/11), hampir bentrok dengan petugas kepolisian. Hal itu lantaran massa dilarang masuk ke kantor KPU Sulut oleh aparat kepolisian yang membarikade pintu masuk. Aksi saling dorong pun terjadi.
Melihat suasana akan menjurus ke anarkis, polisi menurunkan kendaraan water cannon untuk menghalangi massa, namun belum sempat water cannon menghampiri massa, salah seorang pendemo lari dan merebahkan diri tepat di depan kendaraan yang akan melintas tersebut. Sontak saja aksi ini membuat laju kendaraan anti huru hara ini terhenti.
Demo dilakukan untuk menentang keputusan yang dikeluarkan oleh KPU Manado terkait putusan bahwa pasangan Imba-Bobby Tidak Memenuhi Syarat untuk mengikuti Pilkada Manado 9 Desember 2015 sesuai dengan rekomendasi dari Bawaslu Sulut.
Massa aksi mengancam akan menduduki KPU Sulut sampai ada keputusan yang jelas.
"Pendukung Imba-Bobby akan duduki KPU Sulut sampai ada keputusan yang jelas," teriak Yudhistira, salah seorang pemimpin aksi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga yang mengikuti kampanye beramai-ramai memperlihatkan ponselnya yang mengalami kerusakan pada layar.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPBD mengimbau pemudik tetap waspada dengan cuaca ekstrem saat diperjalanan
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaMomen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaTotal yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.
Baca Selengkapnya