Habisi Rekan Bisnis, Yudi Bayar Tukang Kubur Rp15 Juta
Merdeka.com - Yudi, otak pelaku pembunuhan seorang aparatur sipil negara (ASN) pada Balai Besar Palembang Kementerian PUPR, Apriyanita (50), ditangkap polisi. Polisi masih memburu dua pelaku lagi yang masih buron.
Tersangka mengakui menjadi dalang pembunuhan itu lantaran kesal selalu ditagih utang bisnis jual beli mobil. Namun, dia berdalih bukan eksekutor pembunuhan.
"Saya yang punya utang, tapi bukan yang membunuhnya secara langsung," ungkap tersangka Yudi di Mapolda Sumsel, Jumat (25/10).
Menurut dia, rencana pembunuhan setelah mendapat saran dari pamannya, NP yang berprofesi sebagai penggali kubur di TPU Kandang Kawat Palembang. Akhirnya, NP bersedia mengeksekusi korban dengan sejumlah bayaran.
"Total yang saya bayar sama dia Rp15 juta," ujarnya.
Agar aksinya berjalan mulus, kata dia, pamannya itu mengajak seorang rekannya lagi. Orang tersebut dibayar Rp4 juta yang diambil dari uang bayaran.
"Setahu saya dia dikasih paman saya empat juta habis membunuh itu," kata dia.
Paman dan rekannya, menjerat leher korban yang duduk di sebelah tersangka Yudi di dalam mobil. Korban sempat meminta tolong kepadanya dengan cara memegang bahunya. Namun, tersangka Yudi sama sekali tak menggubrisnya dan tetap melajukan mobilnya.
"Habis dijerat itu saya pegang tangan dia (korban), tapi bukan nadinya, saya lihat dia sudah lemas, tidak bergerak lagi," kata tersangka.
Yakin korban sudah tewas, mereka bermaksud menghilangkan jejak dengan cara mengubur dan mengecor jasadnya. Lokasi dipilih adalah TPU Kandang Kawat yang merupakan tempat pamannya bekerja sebagai penggali kubur.
"Kami bawa ke sana sekitar pukul delapan malam, tapi kami keliling dulu karena di sana masih ramai. Waktu ngubur sama ngecor saya tidak ikut, saya tidak tahu soal itu," tukasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaRiski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.
Baca SelengkapnyaArdian menjelaskan JMW menjalankan bisnis ilegal itu atas desakan kebutuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnya