Gubernur Maluku minta polisi tindak tegas perusuh
Merdeka.com - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu meminta pihak kepolisian menangkap dan menindak tegas pelaku kerusuhan di perbatasan kawasan Batumerah dan Mardika, Kota Ambon, subuh tadi, Selasa (15/5). Sejumlah orang luka-luka akibat insiden itu.
"Penyebabnya masih diselidiki oleh polisi sehingga kita tunggu saja hasil penyelidikan seperti apa. Saya juga meminta aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku," tegas Ralahalu di Ambon, seperti dikutip Antara.
Dia juga mengimbau warga kota Ambon khususnya dan Maluku secara umum untuk menahan diri serta tidak terpancing dengan insiden bentrokan antarkelompok warga Mardika dan Batumerah itu.
"Mari kita jaga kondisi dan situasi keamanan tetap kondusif. Untuk itu, saya mengimbau warga kota Ambon dan Maluku pada khususnya menahan diri dan tidak terpancing dengan insiden bentrokan di perbatasan Mardika," kata dia.
Seperti diberitakan, kerusuhan terjadi pukul 05.30 WIT. Kerusuhan dipicu bentrok antara warga Mardika dan Batumerah saat peringatan Hari Pattimura.
"Saat itu warga Batumerah ada yang bilang Mardika bukan desa adat," ujar Kabid Humas Polda Maluku AKBP Johanis Huwae.
Akibat ucapan itu, perang mulut pun tak terhindari. Setelah itu, lanjut dia, maka terjadi aksi saling lempar dan kemudian pembakaran sepeda motor serta rumah di sekitar lokasi. "Tiga rumah dibakar di sekitar lokasi," ujar dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian Daerah Maluku Utara mengatakan sebanyak 160 kasus pelanggaran terjadi yang dilakukan oknum polisi sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta semua pihak menghormati proses hukum di KPK.
Baca SelengkapnyaSelain Abdul Gani, KPK juga menjerat enam orang lainnya sebagai tersangka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istri dan dan Gubernur Maluku terbang ke Jakarta untuk mengetahui kondisi terakhir suaminya setelah mendapatkan informasi OTT KPK.
Baca SelengkapnyaAli mengatakan, mereka semua masih menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penindakan.
Baca SelengkapnyaGubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba meminta maaf setelah ditetapkan tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaHal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaAbdul Gani diduga menerima suap senilai Rp2,2 miliar dari pengadaan proyek tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga diminta selalu waspada dan mempersiapkan kendaraan sebaik mungkin sebelum mudik
Baca Selengkapnya