Gubernur ingatkan pengamanan Raja Salman tak ganggu pariwisata Bali
Merdeka.com - Liburan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke sejumlah lokasi pariwisata Bali mendapat keluhan dari masyarakat dan turis lainnya. Sebab, pengamanan yang dilakukan terlalu ketat. Bahkan santer beredar kabar di beberapa tempat wisata terpaksa ditutup untuk umum.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika angkat bicara terkait hal ini. Dia meminta seluruh aparat pengamanan Raja Salman tidak mengganggu wisatawan dan aktivitas masyarakat yang berkecimpung di dunia pariwisata.
"Saya sudah katakan, biarkanlah pariwisata Bali itu apa adanya. Jangan sampai pengamanan kunjungan membuat pengunjung pariwisata lainnya tidak aman. Bahwa ada rencana kunjungan ke beberapa lokasi wisata, bukan berarti orang lain tidak bisa datang ke sana," ujarnya usai menghadiri Sidang Paripura DPRD Bali di Denpasar, Senin (6/3).
Pastika juga menyoroti adanya informasi tentang penutupan pantai dari akses publik yang dilakukan di sekitar Hotel St Regis. "Jika benar demikian, semestinya penutupan itu tidak ada. Biarkanlah Bali dengan daya tariknya sendiri. Jangan terlalu dibuat-buat," tegasnya.
Wisatawan hanya menginginkan rasa aman dan nyaman selama berada di Bali. Sehingga jangan sampai pengamanan berlebihan justru membuat wisatawan lain merasa nyaman.
"Wisatawan itu maunya aman, tetapi juga harus nyaman. Kalau ketatnya setengah mati sampai-sampai orang tidak bisa lewat, berarti sudah tidak nyaman. Kemarin kan janjinya tidak seperti itu," ujarnya.
Sementara di beberapa obyek pariwisata di Bali yang rencananya akan dikunjungi raja, pengamanan super ketat. Beberapa titik seperti di Monkey Forest, Pasar Seni Ubud, Museum Ubud. Bahkan pantauan di GWK, lokasi parkir umum terpaksa ditutup sehingga pengunjung harus parkir di bawah dan berjalan cukup melelahkan.
Pengamanan yang diterapkan TNI-Polri mendapat apresiasi. Setidaknya sudah tidak ada masalah dengan pengamanan yang diberikan kepada Raja Salman beserta rombongan selama berlibur di Bali.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca SelengkapnyaDengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaBabak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaSudah sepatutnya makam yang kerap menjadi tujuan wisata religi masyarakat memiliki kepastian hukum.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPulau Bali tampaknya masih menjadi destinasi wisata favorit para pelancong dari dalam hingga luar negeri.
Baca SelengkapnyaPungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca Selengkapnya